JATENGPOS.CO.ID. KENDAL– SUSUKAN- Upaya meningkatkan kesejahteraan warga dengan membuat kreatifitas kerajinan kayu membuahkan hasil memuaskan. Seperti pengelola perpustakaan Desa (Perpusdes) “Citra Ilmu” Desa Kenteng Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang ini produk kerajinannya mampu menembus pasar ekspor ke Singapura.
Pengelola mampu menghimpun warga untuk membuat kerajinan bermutu tinggi dari limbah kayu, sehingga produk itu memenuhi standar internasional. Ekspor kerajinan dari limbah kayu berupa keranjang parcel itu memang dilakukan oleh pengepul dari daerah lain.
“Ketekunan warga untuk mau mengikuti pelatihan yang kami gelar bersama instruktur berpengalaman sangat membanggakan,” kata Mukhsin, salah satu pengelola Perpusdes “Citra Ilmu” di sela-sela penilaian lomba Perpusdes tingkat Jateng tahun 2018 di Desa Kenteng, belum lama ini.
Tim penilai Lomba Perpusdes dari Pemprov Jateng berasal dari berbagai instansi dan dipimpin S Andriani. Menurutnya, inovasi yang dilakukan itu merupakan bagian dari transformasi perpustakaan.
“Jadi sekarang ini perpustakaan tidak hanya soal membaca dan meminjamkan buku. Tapi inovasi untuk menggerakkan ekonomi produktif warga juga terus dilaksanakan. Ini menjadi salah satu poin penilaian yang penting,” terangnya.
Karena inovasi ini, Perpusdes “Citra Ilmu” terpilih menjadi enam perpusdes berprestasi se Jateng tahun 2018 ini. Setelah penilaian, akan dipilih satu perpusdes terbaik akan menjadi wakil Jateng di lomba yang sama tingkat nasional.
Perpusdes “Citra Ilmu” akan bersaing dengan perpusdes dari Sragen, Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Pekalongan dan Kebumen.
Mukhsin menambahkan, sejak awal tahun 2017 lalu telah diekspor sekitar 300 keranjang parcel aneka bentuk dari limbah kayu dan variasi rotan. Khusus untuk limbah kayu mudah didapat dari beberapa usaha penggergajian di desa setempat.
“Instruktur yang melatih warga berasal dari Desa Kenteng sendiri yang telah berpengalaman dengan usaha itu. Jadi dia menularkan ilmunya kepada warga yang berminat. Pengawasan mutu juga dilakukan dengan ketat sehingga dapat memenuhi standar yang ditentukan,” jelasnya lagi.
Rencananya, para pengelola Perpusdes “Citra Ilmu” akan mengajak lebih banyak lagi warga untuk membuat kerajinan serupa. Sebab produk itu dinilai juga dapat dipasarkan ke pembeli lokal. (muz)