24 C
Semarang
Kamis, 19 Juni 2025

OJK Jateng Terima 6.526 Laporan Masuk IASC

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah mencatat, saat ini sudah ada 6.526 laporan kasus yang masuk Indonesia Anti-Scam Centre (IASC). Dari jumlah tersebut, mayoritas berupa penipuan transaksi belanja online, penipuan keuangan lainnya, investasi dan iming-iming mendapatkan hadiah.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah, Hidayat Prabowo mengatakan, adapun dari 2025 sampai pertengahan Mei, OJK Jawa Tengah telah menerima 1.594 pengaduan yang diproses kedalam portal perlindungan konsumen. Sedangkan yang datang secara langsung ke OJK sebanyak 3.243 pelapor, dengan pengaduan paling bayak adalah penipuan digital.

“Jadi, pada kasus ini, aspek 2L yaitu legal dan logis harus dicermati dulu oleh masyarakat. Kalau ada tawaran yang menggiurkan seperti apapun, kita harus cek ini legal atau tidak, tanya ke OJK. Setelah itu, kita harus tahu penawarannya logis atau tidak,” katanya, disela Rapat Koordinasi Tim Satgas PASTI Provinsi Jawa Tengah, di Kantor OJK Jawa Tengah, Semarang, Kamis (15/5/2025).

Seperti diketahui, dalam rangka meningkatkan upaya pelindungan konsumen dan masyarakat di sektor keuangan, saat ini telah beroperasi Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) atau Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan.

Menurut Hidayat, IASC didirikan oleh OJK bersama anggota Satgas PASTI, yang didukung oleh asosiasi industri perbankan dan sistem pembayaran, untuk penanganan penipuan transaksi keuangan (scam) yang terjadi di sektor keuangan secara cepat dan berefek-jera.

“Untuk menjalankan tugas ini, maka kolaborasi menjadi satu-satunya pilihan, karena tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, baik melalui Satgas PASTI dengan pemerintah, stakeholder dan masyarakat, untuk melawan gerakan investasi ilegal,” ucapnya.

Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, Rizal Ramadhani menambahkan, laporan yang dihimpun 12 Mei 2025 ada 116.833 laporan yang masuk IASC dengan total rekening yang dilaporkan ada 190.221 dengan total kerugian Rp 2,4 triliun.

“Laporan ke IASC kuncinya adalah kecepatan. Dalam hitungan dari 3 jam setelah kejadian masih bisa diselamatkan,” tandasnya.(aln)



Popular

LAINNYA

Terkini