JATENGPOS.CO.ID, GUNUNGKIDUL- Tangis haru mewarnai wajah Lagiyem (67), warga Kelurahan Bedoyo, Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, saat rumah sederhananya bisa menikmati aliran listrik yang aman dan legal. Setelah bertahun-tahun hanya mengandalkan sambungan dari tetangga, harapan lama itu akhirnya terwujud.
Lagiyem tinggal bersama anak laki-lakinya yang bekerja sebagai buruh serabutan di gilingan batu, dengan penghasilan tidak menentu. Hidup dalam keterbatasan dan kondisi sosial yang membutuhkan perhatian khusus, keluarga ini belum pernah mendapat sambungan listrik langsung ke rumah hingga akhirnya program bantuan hadir menyapa mereka.
Sebagai wujud komitmen mendukung pemerataan akses energi yang aman dan berkeadilan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (PLN UID Jateng dan DIY) melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta turut mengambil peran dalam gerakan URUPKE (Urgensi Rasio Elektrifikasi untuk Pengentasan Kemiskinan). Gerakan ini merupakan inisiatif Dinas PUPESDM DIY yang mendorong kontribusi sektor swasta dan pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah rentan.
Melalui program sosial pegawai PLN bertajuk Light Up The Dream (LUTD), bantuan sambungan listrik gratis diberikan kepada 18 rumah tangga prasejahtera di wilayah Kapanewon Ponjong, Gedangsari, Nglipar, Wonosari, Playen, dan Patuk. Sinergi lintas sektor dalam URUPKE tersebut telah berhasil menghadirkan total 35 sambungan listrik rumah tangga di Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan penyalaan listrik secara simbolis dilakukan pada Senin (23/6), bertempat di Bedoyo Kidul, Ponjong. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, Kepala Dinas PUPESDM DIY, Kepala Dinas Sosial DIY, Manager PLN UP3 Yogyakarta, Sigit Hari Wibowo serta para pemangku kepentingan dari pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten.
Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terbangun antara PLN, pemerintah daerah, dan mitra lainnya.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara PUPESDM, PLN, Dinas Sosial DIY, dan para pelaku usaha yang peduli melalui program CSR-nya. Di balik nyalanya listrik dan terangnya lampu, terdapat harapan besar untuk pendidikan, kesehatan, industri rumahan, hingga terbukanya peluang ekonomi baru. Harapan kami, program seperti ini terus dilanjutkan dan menjangkau seluruh wilayah Gunungkidul,” ujar Endah Subekti Kuntariningsih.
Dalam kesempatan berbeda General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Sugeng Widodo, menyatakan bahwa PLN berkomitmen hadir hingga ke pelosok, memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam terang pembangunan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mempercepat tercapainya elektrifikasi 100 persen, sekaligus menjadi bagian dari agenda besar pembangunan Indonesia.
“Kami percaya bahwa listrik bukan hanya soal lampu menyala, tapi harapan baru yang menyala bagi rumah tangga, bagi anak-anak yang belajar, dan bagi masyarakat yang ingin mandiri. PLN akan terus menghadirkan listrik untuk rakyat dan berperan aktif menghadirkan akses listrik yang merata yang tak hanya kebutuhan, tapi hak dasar warga negara dan fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Sugeng Widodo.
Hal senada disampaikan Manajer PLN UP3 Yogyakarta, Sigit Hari Wibowo, yang menjelaskan bahwa keterlibatan PLN dalam URUPKE adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan pengabdian pegawai PLN yang bersinergi menghadirkan energi untuk masyarakat yang belum terjangkau.
“Melalui LUTD, pegawai PLN secara sukarela menyisihkan penghasilan setiap bulan untuk membantu rumah-rumah tidak mampu. Bagi kami, ini bukan hanya soal listrik menyala, tapi tentang keadilan energi dan pembangunan berkelanjutan yang menyentuh masyarakat dari bawah,” ujar Sigit Hari Wibowo.
Dampak nyata dari program ini dirasakan langsung oleh masyarakat, salah satunya nenek Lagiyem, lansia yang tinggal bersama anaknya di Kelurahan Bedoyo. Kini, mereka tak lagi bergantung pada sambungan listrik dari rumah tetangga.
“ Alhamdulillah, sekarang rumah saya sudah punya listrik sendiri. Dulu cuma numpang dari tetangga, kadang mati, kadang takut juga kalau korslet. Sekarang rumah jadi terang, hati saya juga lega. Terima kasih banyak untuk PLN, Pemkab Gunungkidul dan semua yang sudah membantu,” ucap Lagiyem dengan suara lirih penuh rasa syukur.
Melalui program Light Up The Dream dan sinergi bersama pemerintah daerah, PLN membuktikan bahwa kehadiran listrik bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagian dari solusi nyata dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang inklusif. PLN akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mendorong percepatan rasio elektrifikasi dan memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses energi yang layak, merata, dan berkelanjutan.(aln)