31 C
Semarang
Selasa, 16 Desember 2025

Prolanis, Optimalkan Pengelolaan Penyakit Kronis Peserta JKN

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas hidup peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan memperkuat pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Sari Quratul Ainy menyebut, Prolanis menitikberatkan pada pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan untuk memelihara kesehatan peserta penderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

“Peserta yang baru saja terdiagnosa maupun yang telah memiliki riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus dapat mengikuti Prolanis yang ada di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat mereka terdaftar, baik puskesmas, klinik pratama, atau dokter praktek perorangan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” katanya, Rabu (13/8/2025).

Sari menambahkan, peserta yang telah terdaftar sebagai peserta Prolanis akan didampingi secara rutin oleh FKTP untuk menjaga dan mengelola kesehatannya, agar Hipertensi dan Diabetes dapat terkelola dengan baik dan tidak menimbulkan penyakit degeneratif.

“Prolanis ini bukan sekedar program kesehatan saja, didalamnya terbentuk sebuah klub dengan banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan peserta, seperti konsultasi medis dan pelayanan obat, penyuluhan kesehatan, senam Prolanis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemantauan status kesehatan,” ucapnya.

Keseriusan program ini, nampak dari jumlah peserta yang tergabung, peserta Prolanis Diabetes Melitus di kota Semarang mencapai 21.561 peserta, di Kabupaten Demak 9.594 peserta. Sedangkan peserta Prolanis Hipertensi di kota Semarang mencapai 19.794 peserta, dan di Kabupaten Demak 5.638 peserta.

Baca juga:  DITAJENAD Lanjutkan Kerjasama Dengan JNE

Perlu diketahui penyakit hipertensi dan diabetes melitus termasuk penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyumbang kematian di Indonesia. Keduanya berisiko menimbulkan komplikasi serius pada jantung, ginjal, penglihatan, dan organ tubuh lainnya jika tidak ditangani dengan serius dan terapi farmakologi yang tepat dan rutin.

“Peserta JKN tak perlu takut untuk berobat dan bergabung dengan klub Prolanis, jangan terpengaruh isu kalau minum obat hipertensi dan diabetes dapat merusak ginjal. Justru, obat-obatan tersebut akan menjaga organ kita tetap sehat dan meningkatkan kualitas hidup penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus,” tambah Sari.

Selain itu, Sari kembali mengingatkan baik yang saat ini dalam masa pengobatan ataupun kondisi sehat untuk senantiasa menjaga pola hidup sehat, menjauhi asap rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat cukup, kelola stress.

“Program JKN juga memiliki Skrining Riwayat Kesehatan, peserta JKN dapat mengetahui kondisi kesehatannya lebih dini dengan mengakses layanan tersebut pada Aplikasi Mobile JKN, chat WA PANDAWA, Web Skrining atau pada saat peserta berkunjung ke FKTP,” tukasnya.

Peserta JKN yang berusia diatas 15 tahun sudah diwajibkan untuk mengisi Skrining Riwayat Kesehatan dengan mengisi beberapa pertanyaan yang bertujuan mendeteksi 14 penyakit kronis, diantaranya hipertensi dan diabetes melitus.

Baca juga:  Kaleidoskop 2023 : PLN Restorasi 65 Hektar Pesisir Pantura Jateng

Eva Nuraini (35) sebagai salah satu peserta Prolanis, sangat termotivasi untuk rutin berobat dan mengubah pola gaya hidup sehat dengan telah tergabungnya dirinya di Klub Prolanis.

“Setiap bulannya saya diakomodasi dalam berbagai kegiatan positif agar kami senantiasa menjaga kesehatan, saya bisa ikut senam, konsultasi dokter, sosialisasi kesehatan, bahkan pemeriksaan laboratorium secara rutin,” ujarnya.

Meski awalnya ia cukup sedih karena di usia yang sangat produktif, dirinya harus memiliki riwayat diabetes melitus, serta hipertensi sejak mengalami preeklamsia pada kehamilan keduanya, Eva bersyukur masih ada Program JKN yang dapat ia andalkan untuk berobat.

“Saya memang memiliki riwayat diabetes tipe 2, saat hamil tekanan darah cenderung tinggi, hingga berujung preeklamsia. Saya selalu mengandalkan kartu BPJS Kesehatan, bagaimana lagi dengan kondisi medis seperti ini tentu saya membutuhkan perawatan yang lebih intens yang tentunya membutuhkan biaya banyak,” tambahnya.

Meski kondisinya belum pulih seperti sedia kala, Eva sangat bersyukur dengan adanya Klub Prolanis, rasa berjuang untuk kembali sehat terus ada berkat adanya rekan-rekan klub yang membersamai seperti keluarga dan layanan dari faskes yang terus mendampingi.

“Terlebih anak saya membutuhkan saya sebagai ibu untuk terus sehat, jadi saya akan terus semangat agar terus sehat,” tutupnya.(aln)



TERKINI


Rekomendasi

...