JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Tengah I menggelar seminar bisnis dan sharing session perpajakan di Aula Lantai 7 Gedung Keuangan Negara II Semarang, Kamis (14/8/2025). Acara dihadiri Ketua Umum BPD HIPMI Jateng, Teddy Agung Tirtayadi, serta puluhan anggota HIPMI Jateng.
Kegiatan ini menjadi bentuk kolaborasi antara DJP dan HIPMI untuk meningkatkan kapasitas usaha para pengusaha muda sekaligus membekali mereka dengan pengetahuan perpajakan. Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I, Nurbaeti Munawaroh, saat membuka acara menegaskanz pajak adalah bagian tak terpisahkan dari dunia usaha.
“Kami harap para adik-adik ini nantinya tidak kaget dengan hak dan kewajiban yang timbul setelah memiliki usaha,” ujarnya.
Senada, Teddy Agung Tirtayadi mendorong anggotanya untuk aktif berkomunikasi dengan kantor pajak bila menghadapi kendala.
“HIPMI sudah menyampaikan agar para anggota tidak sungkan berkomunikasi soal pajak. Bahkan, kantor pajak membuka kanal komunikasi selebar-lebarnya,” katanya.
Sesi pertama diisi oleh penyuluh pajak Kanwil DJP Jateng I, Dony Himawan, dan Nanik Retnoningtyas, yang membahas Piagam Wajib Pajak dan dasar-dasar perpajakan. Dony menekankan bahwa hak dan kewajiban perpajakan kini diatur jelas melalui Piagam Wajib Pajak yang baru diluncurkan.
Sesi kedua menghadirkan D. Anindya Putri, pengusaha muda sekaligus “Srikandi” HIPMI Jateng, yang membagikan pengalaman transformasi bisnis konvensional ke bisnis digital. Menurutnya, kunci sukses terletak pada digitalisasi pemasaran, operasional, serta kepatuhan pajak digital agar otomatisasi usaha dapat tercapai.
Diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kanwil DJP Jateng I, Hutomo Budi. Para peserta membahas isu terkini, kendala di lapangan, serta memberikan masukan terhadap layanan DJP.
Acara ditutup dengan foto bersama. Diharapkan, kegiatan ini dapat mendekatkan pengusaha dengan dunia perpajakan, mematahkan stigma pajak sebagai momok, serta mendorong kepatuhan pajak yang lebih tinggi. DJP berkomitmen melanjutkan kegiatan edukasi serupa dengan berbagai asosiasi pengusaha di masa mendatang.(aln)
