25.7 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Mentan Amran : Harga Beras Turun, Penyaluran SPHP Jalan Terus

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bersama Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, meninjau sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, Sabtu (23/8/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berjalan optimal dan harga di pasar tetap terkendali.

Amran menyebut, operasi pasar SPHP mulai memberikan dampak positif. Sejak digencarkan dua hari lalu, harga beras di Semarang dan 13 provinsi lainnya mulai mengalami penurunan.

“Harga beras sudah turun. Operasi pasar akan kita lanjutkan sampai Desember 2025. Stok kita banyak, targetnya 1,3 juta ton di seluruh Indonesia,” ujarnya saat sidak di Pasar Bulu Semarang.

Baca juga:  Arus Balik, KAI Daop 4 Semarang Ingatkan Pelanggan KA

Saat ini, lanjutnya, penyaluran beras SPHP untuk operasi pasar mencapai 7.000 ton per hari dan ditargetkan naik menjadi 10.000 ton per hari. Untuk pelaksanaannya, melibatkan pemerintah daerah hingga TNI/Polri.

“Sinergi antar pihak kami lakukan agar distribusi berjalan lancar dan meluas, serta masyarakat bisa membeli beras dengan harga lebih terjangkau,” ujarnya.

Menurutnya, upaya stabilisasi harga juga diiringi perlindungan terhadap petani. Pemerintah menyerap gabah dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram. Serapan gabah yang pekan lalu hanya sekitar 3.000 ton per hari, kini melonjak menjadi lebih dari 6.000 ton.

“Serapan gabahnya meningkat hampir dua kali lipat,” ungkapAmran.

Selain itu, pemerintah memastikan ketersediaan beras dalam negeri tetap aman. Dengan stok BULOG hampir mencapai 4 juta ton, kebutuhan masyarakat dinilai terkendali. Sejak awal 2025, impor beras juga resmi dihentikan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga:  Modena Perkenalkan Koleksi Baru 'Kitchen Ecosystem'

“Kalau tahun lalu kita masih impor 3–4 juta ton, bahkan sempat 7 juta ton, tahun ini kita sudah swasembada. Stok kita jauh lebih aman dibanding tahun lalu yang hanya sekitar satu juta ton,” tegas Amran.(aln)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya