JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG- Jumlah investor pasar modal di Kota Semarang terus mengalami pertumbuhan positif hingga Agustus 2025. Data mencatat, total investor mencapai 167 ribu orang, dengan dominasi pada instrumen saham sebanyak 116 ribu.
Lonjakan ini tidak terpengaruh oleh kondisi pasar yang fluktuatif. Bahkan, sepanjang Agustus saja nilai transaksi saham di Semarang menembus Rp4,8 triliun.
“Trennya, berapapun pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), jumlah investor terus meningkat,” kata Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah, Fanny Rifki, saat memberikan Short Course terkait Pasar Modal bagi Wartawan Ekonomi Semarang, Selasa (30/9/2025), di kantornya.
Dari total tersebut, lanjutnya, sekitar 70 persen merupakan investor berusia di bawah 30 tahun. Profil investor muda ini cenderung lebih agresif, sehingga lebih banyak memilih saham dibanding reksadana atau obligasi.
“Saham masih menjadi instrumen paling populer, sementara investor yang lebih konservatif cenderung memilih reksadana atau obligasi,” ujar Fanny.
IHSG sendiri menunjukkan tren positif pada kuartal III 2025. Indeks naik dari level 7.000 hingga menembus 8.000, didorong sektor teknologi, industri, dan transportasi.
“Kenaikan signifikan IHSG pada Juli–Agustus banyak ditopang IPO di sektor teknologi dan industri,” jelas Fanny.
Sementara itu, sektor keuangan termasuk saham perbankan masih melemah akibat faktor internal. Sebaliknya, sektor teknologi, industri dasar, bahan baku, dan transportasi mencatat pertumbuhan yang kuat sejak awal tahun.
“Year to date, sektor teknologi menjadi yang paling diminati investor, disusul industri dasar dan bahan baku,” pungkas Fanny.(aln)












