JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG- Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menegaskan bahwa penggunaan etanol dalam bahan bakar Pertamax Green telah teruji aman, efisien, serta berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, mengatakan pihaknya perlu meluruskan sejumlah persepsi keliru di masyarakat mengenai penggunaan etanol. Penjelasan ini disampaikan saat ditemui di Semarang, Selasa (7/10/2025).
“Etanol ini sudah umum digunakan di banyak negara seperti Brasil, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Tujuannya jelas, untuk menekan emisi gas buang agar BBM lebih ramah lingkungan,” ujar Taufiq.
Ia menjelaskan, etanol diperoleh melalui proses fermentasi bahan nabati seperti tebu, jagung, atau singkong, yang kemudian diolah hingga menjadi bioetanol dan dicampurkan ke bahan bakar dengan kadar lima persen pada Pertamax Green.
“Pembakarannya lebih sempurna, tidak merusak logam maupun karet kendaraan,” tambahnya.
Taufiq mengungkapkan, minat masyarakat terhadap Pertamax Green terus meningkat. Hingga saat ini, penjualan di wilayah Jawa Tengah telah mencapai 30.348 kiloliter atau 228 persen dari target tahun 2025.
Dari semula hanya ditargetkan delapan outlet, kini sudah ada 14 SPBU di wilayah Jawa Bagian Tengah yang menyalurkan Pertamax Green.
“Antusiasme masyarakat luar biasa. Rata-rata penjualan harian di area Semarang mencapai 7.000–8.000 liter per hari, sementara di Tegal sekitar 1.000 liter per hari,” jelas Taufiq.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah mempercayai hasil pengujian oktan menggunakan alat portable yang beredar luas di media sosial.
“Pengujian oktan yang valid hanya bisa dilakukan dengan CFR Engine seperti di Cepu dan Cilacap. Alat portable itu tidak terkalibrasi dan hasilnya tidak akurat,” tegasnya.
Dengan kinerja penjualan yang melampaui target dan respons positif pengguna, Pertamax Green diharapkan menjadi pilihan masyarakat yang peduli terhadap efisiensi bahan bakar sekaligus kelestarian lingkungan.(aln)