JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG- Ribuan langkah akan menjejak serentak di seluruh penjuru Indonesia, Minggu (26/10/2025) pagi. Lebih dari 2.000 anggota Rotary dari 106 klub di berbagai daerah bersatu dalam kampanye nasional “Together We End Polio!”, membawa pesan kuat: saatnya Indonesia berdiri di garis depan untuk menutup bab terakhir perjuangan melawan polio.
Dari Semarang, gerakan ini akan dikibarkan melalui acara kick-off nasional di Awann Costa. Aksi ini dipimpin langsung oleh District Governor Rotary Indonesia 3420 Dyah Anggraeni bersama District Governor Rotary 3410 Sanny Suharli, dengan dukungan penuh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Momen ini menjadi seruan moral bagi seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk bersama memastikan Indonesia benar-benar bebas polio.
“Kita tidak boleh abai hanya karena merasa polio sudah hilang. Begitu ada satu anak lumpuh karena polio, artinya seluruh dunia belum aman. Saatnya kita bergerak, bukan sekadar bicara,” kata Dyah Anggraeni, District Governor Rotary 3420 Indonesia.
Dyah menegaskan, kampanye ini bukan sekadar olahraga massal, tetapi simbol solidaritas kemanusiaan. Ia menyebut semangat kebersamaan yang menular dari satu daerah ke daerah lain menjadi kekuatan terbesar Rotary untuk menyalakan kembali kepedulian publik terhadap isu polio.
“Gerakan ini bukan sekadar olahraga, tapi perjuangan kemanusiaan — menular menularkan semangat ke seluruh Indonesia,” ungkap Dyah Anggraeni.
Di Semarang, kegiatan utama berupa Fun Run dengan rute 3 km, 5 km, dan 10 km. Ribuan peserta, dari pelajar hingga komunitas olahraga, akan berlari membawa pesan yang sama, Indonesia tak boleh lengah terhadap ancaman polio.
Kota-kota lain juga ikut bergerak. Di Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi mendukung penuh kegiatan yang diwarnai lomba menggambar anak, sosialisasi imunisasi bersama UNICEF, donor darah, dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Pulau Bali tak kalah semarak. Sekitar 1.500 peserta akan memadati Denpasar untuk senam, yoga, zumba massal, serta layanan kesehatan gratis — mulai dari pemeriksaan mata, gigi, akupunktur, hingga fisioterapi.
Sementara di Solo, Rotary menggelar aksi sosial di area Car Free Day depan Dalem Wuryoningratan, Danar Hadi. Edukasi publik, line dance, hingga games interaktif disiapkan untuk mengajak warga memahami pentingnya imunisasi. Wali Kota Respati Ardi dijadwalkan hadir memberi dukungan langsung.
“Kami mengajak seluruh masyarakat yang peduli kesehatan dan masa depan anak cucu kita untuk ikut bergabung,” kata Dyah Anggraeni.
Gerakan ini juga akan mencatatkan Rekor MURI sebagai Penyuluhan Polio Serentak dengan Peserta Terbanyak di Indonesia. Aksi yang dilakukan secara daring dan luring di berbagai kota ini menjadi bagian dari Global Polio Eradication Initiative (GPEI) — kemitraan global antara Rotary International, WHO, UNICEF, serta Bill & Melinda Gates Foundation yang berhasil menurunkan kasus polio dunia lebih dari 99 persen.
National PolioPlus Committee Chair for Indonesia, Thomas Aquinas, menyebut kampanye ini sebagai momentum kebangkitan solidaritas kemanusiaan bangsa.
“Kampanye ini adalah panggilan untuk bersatu. Rotary, pemerintah, dan masyarakat harus bergerak bersama demi generasi bebas polio,” ujar Thomas Aquinas, Chair National PolioPlus Committee Indonesia.
Dari Semarang hingga Denpasar, dari Surabaya hingga Solo, langkah ribuan orang akan berpadu dalam semangat yang sama — menutup bab terakhir perjuangan melawan polio. “Together We End Polio!” bukan sekadar slogan, melainkan janji kemanusiaan yang digerakkan oleh hati dan solidaritas.(aln)











