27.5 C
Semarang
Rabu, 29 Oktober 2025

BI Jateng Dorong Sinergi dan Literasi Perkuat Ketahanan Ekonomi Daerah

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Literasi ekonomi yang kuat dan komunikasi kebijakan yang selaras dinilai menjadi kunci memperkokoh ketahanan ekonomi daerah. Pandangan ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, saat membuka seminar Komunikasi dan Edukasi Kebijakan Bank Indonesia 2025 di Semarang, Jumat (24/10/2025).

Menurut Rahmat, pemahaman mendalam terhadap isu-isu strategis seperti kebijakan fiskal, moneter, sistem keuangan, dan pembayaran menjadi modal penting agar masyarakat tak sekadar mengenal istilah, melainkan memahami substansinya dengan benar.

“Kalau satu juta orang bilang anjing itu kambing, bukan berarti benar. Literasi penting agar kita tidak terjebak informasi keliru,” tegas Rahmat.

Ia menekankan, sumber informasi ekonomi yang kredibel hanya dapat diperoleh dari lembaga resmi pembuat kebijakan, perguruan tinggi, maupun jurnal akademik, bukan dari sumber yang belum terverifikasi di media sosial.

Rahmat menjelaskan, koordinasi lintas sektor menjadi bagian vital agar kebijakan ekonomi berjalan selaras antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor keuangan. Menurutnya, komunikasi kebijakan yang tidak sinkron dapat memicu kebijakan yang salah arah.

“Rekomendasi dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar kebijakan yang dibangun benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.

Seminar kali ini membahas tiga topik utama, yaitu Stabilitas Makro dan Ketahanan Ekonomi Nasional, Transformasi Digital Pembayaran dan Perlindungan Konsumen, serta Diplomasi Ekonomi dan Kepercayaan Publik yang disampaikan oleh mantan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Rahmat memaparkan sejumlah capaian strategis yang telah dilakukan BI Jateng sepanjang 2025. Di antaranya pengendalian inflasi melalui kerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), penguatan ekosistem digital melalui perluasan penggunaan QRIS, serta pengembangan ekonomi lokal lewat dukungan terhadap UMKM.

Ia menyebut, beberapa UMKM binaan seperti Naruna Keramik, Roro Kenes, dan Mebel Internasional kini berhasil menembus pasar ekspor. Sementara di sektor pertanian, klaster organik seperti Al Barokah dan Sekar Langit menjadi contoh sukses adopsi digital marketing dan transaksi nontunai.

“Kelompok-kelompok ini berada di garda terdepan pengentasan kemiskinan. Kami terus memperkuat kapasitas mereka agar lebih mandiri dan berdaya saing,” tutur Rahmat.

Selain membina UMKM, BI Jateng juga aktif mendukung penguatan SDM melalui program beasiswa dan kerja sama riset dengan universitas di Jawa Tengah.

“Dengan komitmen yang terukur dan kolaborasi berkelanjutan, kebijakan yang dirancang akan lebih tajam, terarah, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Rahmat.(aln)


TERKINI


Rekomendasi

...