26 C
Semarang
Sabtu, 27 Desember 2025

Transaksi QRIS di Jateng Tembus 553 Juta

BI Dorong Literasi Digital

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Digitalisasi sistem pembayaran di Jawa Tengah terus menunjukkan perkembangan pesat. Hingga Agustus 2025, transaksi QRIS di provinsi ini telah menembus 553 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp77,39 miliar, atau tumbuh 231,29% dari target tahun berjalan.

Pertumbuhan tersebut menjadikan Jawa Tengah salah satu daerah dengan adopsi digital tertinggi di Indonesia, dengan 4,1 juta merchant QRIS dan 7,98 juta pengguna aktif, menempati posisi ketiga nasional.

“Kegiatan ini menjadi momentum apresiasi kepada seluruh mitra atas capaian perluasan digitalisasi di Jawa Tengah,” ujar Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra.

Capaian itu dirayakan dalam kegiatan “Rupiah Tresno Budoyo 2025” yang digelar Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah di Radjawali Cultural Center, Semarang, Sabtu (1/11). Acara tahunan ini mengusung tema “Dua Abad Perang Jawa: Menghidupkan Martabat, Meneguhkan Kemandirian”, dan menjadi wadah edukasi sistem pembayaran non-tunai dengan pendekatan budaya.

Baca juga:  PLN Serahkan Sertifikat Energi Terbarukan untuk 5 Istana Kepresidenan

Rupiah Tresno Budoyo juga menjadi bagian dari dukungan BI Jateng terhadap Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) — program nasional yang menekankan sinergi, inovasi, dan literasi ekonomi digital di daerah.

“Digitalisasi ekonomi harus berjalan seiring dengan pelestarian budaya. Keduanya saling memperkuat kemandirian bangsa,” ujar Sumarno, Sekda Provinsi Jawa Tengah.

BI Jateng sendiri terus memperluas jangkauan digital melalui berbagai inovasi. Di antaranya QRIS Society LPG Channel untuk pembayaran di pangkalan LPG, digitalisasi pembayaran di destinasi wisata seperti Candi Borobudur, Lawang Sewu, dan Karimunjawa, hingga kerja sama literasi keuangan dengan sekolah, pesantren, dan pemerintah daerah.

Selain itu, implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) juga menunjukkan hasil positif. Jawa Tengah berhasil mempertahankan status sebagai Pemda “Digital” dengan indeks ETPD mencapai 96,5% pada semester I-2025.

Baca juga:  Pertamina Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Pesantren

Melengkapi semangat digitalisasi, BI Jateng juga memperkenalkan inovasi sistem pembayaran nasional seperti Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan QRIS Cross Border yang kini sudah dapat digunakan di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang.

Puncak acara Rupiah Tresno Budoyo 2025 ditutup dengan penampilan “Opera Orchestra Diponegoro”, kolaborasi seniman dan musisi muda yang memadukan orkestra modern dengan gamelan kontemporer.

Melalui kegiatan ini, BI Jateng berharap digitalisasi sistem pembayaran tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan budaya yang memperkuat ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Jawa Tengah.(aln)



TERKINI


Rekomendasi

...

KADIN Gandeng Pemprov DKI Gelar Vaksinasi WNA

Telkomsel Siaga Berbagi Kasih Tanpa Batas di...

Mitra Merchant Grab Bahas Peluang Bisnis 2024

Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh 4,5%