25.9 C
Semarang
Jumat, 14 November 2025

RSI Sultan Agung Tekankan Deteksi Dini Gangguan Metabolik untuk Cegah MAFLD



JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Diabetes dan gangguan metabolik masih menjadi momok yang mengintai masyarakat perkotaan. Kondisi ini diam-diam dapat memicu penyakit hati serius, salah satunya Metabolic Associated Fatty Liver Disease (MAFLD) atau perlemakan hati terkait metabolik.

Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan sekaligus memperkenalkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (FK Unissula) bersama RSI Sultan Agung menggelar seminar ilmiah bertajuk “Kontrol Diabetes dan Gangguan Metabolik untuk Pencegahan MAFLD”, Selasa (11/11/2025). Kegiatan berlangsung di Auditorium RSI Sultan Agung, diikuti para dokter jejaring, dokter keluarga, hingga spesialis penyakit dalam dari berbagai rumah sakit di Semarang dan sekitarnya.

Seminar ini terlaksana atas kolaborasi Unit Diklat RSI Sultan Agung dan FK Unissula, serta memperoleh dua poin SKP dari Kementerian Kesehatan. Kegiatan menghadirkan dua narasumber utama: dr. dr. Nur Anna Chalimah Sadyah, Sp.PD-KEMD, FINASIM, selaku Ketua Program Studi PPDS Penyakit Dalam FK Unissula, dan dr. I Gusti Nyoman Agung Putra, Sp.PD-KGEH, FINASIM, dosen sekaligus konsultan Gastroenterohepatologi FK Unissula.

Dalam pemaparannya, dr. Anna mengingatkan bahwa diabetes melitus dan gangguan metabolik merupakan ancaman serius bagi kesehatan hati. Ia menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan pengendalian kadar gula sebagai langkah awal mencegah komplikasi berat.

“Banyak pasien diabetes tidak menyadari bahwa gangguan metabolik dapat berdampak serius pada fungsi hati. Jika tidak dikontrol, MAFLD bisa berkembang menjadi sirosis bahkan kanker hati,” ujar dr. Anna.

Menurutnya, pengendalian diabetes yang optimal, pola makan seimbang, aktivitas fisik rutin, serta pemeriksaan laboratorium berkala menjadi kunci utama pencegahan MAFLD. Pencegahan, katanya, jauh lebih efektif dibandingkan penanganan saat penyakit sudah lanjut.

Sementara itu, dr. Nyoman Agung menyoroti pentingnya peran layanan gastroenterohepatologi dalam deteksi dini dan tata laksana MAFLD. Ia juga mengingatkan perlunya sinergi antara dokter layanan primer dan rumah sakit rujukan.

“Kolaborasi antara dokter layanan primer dan rumah sakit rujukan seperti RSI Sultan Agung akan mempercepat diagnosis dan meningkatkan kualitas terapi bagi pasien,” ungkap dr. Nyoman.

Selain sebagai forum ilmiah, kegiatan ini juga menjadi ajang pengenalan berbagai layanan subspesialis di bidang Penyakit Dalam FK Unissula. Di antaranya Endokrinologi Metabolik, Gastroenterohepatologi, Kardiovaskular, serta Hematologi-Onkologi, yang seluruhnya bernaung di bawah RSI Sultan Agung sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.

Melalui seminar tersebut, RSI Sultan Agung menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pembaruan ilmu kedokteran. Rumah sakit ini terus berupaya menjadi pusat unggulan layanan kesehatan sekaligus pusat pengembangan keilmuan di bidang penyakit metabolik dan hepatologi.(aln)



TERKINI


Rekomendasi

...