30 C
Semarang
Senin, 15 Desember 2025

Inflasi Jateng Turun, Tekanan Harga Tetap Terkendali

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Inflasi Jawa Tengah kembali melandai pada November 2025, memberi sinyal stabilnya tekanan harga jelang akhir tahun. Tren ini membuat kondisi ekonomi daerah tetap berada dalam jalur yang aman dan sesuai sasaran nasional.

Provinsi Jawa Tengah mencatat inflasi 0,19% (mtm), turun dari 0,40% pada Oktober.

“Penurunan ini menunjukkan dinamika harga yang mulai terkendali,” kata Andi Reina Sari Hufaid, Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah.

Secara tahunan, lanjutnya, inflasi Jateng berada di level 2,79% (yoy), sedikit lebih tinggi dari nasional. Namun kondisi ini masih berada dalam rentang sasaran 2,5±1% (yoy).

Secara spasial, seluruh kota pantauan inflasi mengalami kenaikan harga. Wonosobo menjadi daerah dengan inflasi bulanan tertinggi di angka 0,23% (mtm).

“Pergerakan harga di tingkat kabupaten/kota menunjukkan pola musiman yang masih wajar,” ujarnya.

Baca juga:  Puluhan Crosser Andalkan Pertamax Turbo

Sementara itu, Kota Tegal, Purwokerto, dan Cilacap mencatat inflasi terendah yang sama, yakni 0,14% (mtm). Stabilitas harga di wilayah-wilayah tersebut menjadi penyeimbang bagi laju inflasi provinsi.

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang utama inflasi dengan andil 0,12% (mtm). Kenaikan harga bawang merah, kacang panjang, dan cabai merah mendominasi dorongan pada kelompok ini.

“Produksi bawang merah yang menurun menjadi faktor pendorong kenaikan harga komoditas,” terang Andi Reina.

Produksi bawang merah pada November tercatat sebagai yang terendah sepanjang 2025. Kondisi ini dipengaruhi harga benih yang tinggi, serangan hama, serta cuaca yang tidak bersahabat.

Dijelaskan, tekanan inflasi juga datang dari Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. Kenaikan harga emas perhiasan menjadi faktor utama dengan andil 0,04% (mtm).

“Harga emas dunia yang naik otomatis memicu penyesuaian di tingkat domestik,” jelasnya.

Baca juga:  Ekspansi Kredit, Bank BJB Siap Rights Issue di 1Q 2022

Harga emas dunia tengah berada dalam tren naik akibat eskalasi geopolitik global. Permintaan investor yang beralih ke aset safe haven mempercepat laju kenaikan harga komoditas tersebut.

Kelompok Transportasi turut menyumbang inflasi melalui kenaikan tarif angkutan udara. Tarif penerbangan meningkat karena naiknya harga avtur dan permintaan liburan akhir tahun.

Ditambahkan, Bank Indonesia Jawa Tengah bersama Forum TPID terus memperkuat koordinasi pengendalian harga. Program-program diarahkan untuk menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan bahan pangan strategis.

Upaya stabilisasi harga dilakukan secara berkelanjutan agar inflasi tetap terjaga dalam rentang sasaran. Pemerintah daerah dan BI menegaskan komitmen menjaga daya beli masyarakat.

“Kami memastikan langkah pengendalian inflasi berjalan konsisten, terutama menjelang periode permintaan tinggi di akhir tahun,” tegas Andi Reina Sari Hufaid.(aln)



TERKINI


Rekomendasi

...