JATENGPOS.CO.DI, SEMARANG– NiIai ekspor Jawa Tengah bulan November 2018 mencapai US$ 540,09 juta atau mengalami penurunan sebesar 6,85 % dibanding ekspor Oktober 2018 (US$ 579,78 juta).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, menurunnya nilai ekspor November 2018 disebabkan oleh penurunan ekspor komoditas migas maupun non migas dari Jawa Tengah. Untuk komoditas migas mengalami penurunan sebesar 86,52%.
“Komoditas non migas pada bulan November 2018 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 4,37% (dari US$ 562,32 juta pada bulan Oktober 2018 menjadi US$ 537,73 juta pada November 2018,” kata Sentot, Senin (17/12).
Namun, lanjutnya, apabila dibandingkan dengan November 2017 atau year on year, ekspor Jawa Tengah justru naik sebesar US$ 13,80 juta (2,62%). Sedangkan ekspor kumulatif Januari-November 2018 mencapai US$ 6.043,24 juta atau naik 10,45% dari ekspor kumulatif Januari-November 2017 (US$ 5.471,42 juta).
Disebutnya, Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok, masih menjadi negara pangsa pasar utama ekspor Jawa Tengah selama periode Januari-November 2018. Ekspor kumulatif ke ketiga negara tersebut, selama periode Januari-November 2018 masingmasing tercatat sebesar US$ 1 657,90 juta, US$ 786,61 juta, dan US$ 492,99 juta. Peranan ketiga negara tersebut terhadap ekspor Jawa Tengah periode Januari-November 2018 mencapai 48,61 persen.
Ditambahkan, ekspor Jawa Tengah ke kawasan ASEAN selama periode Januari-November 2018 mencapai US$ 541,35 juta atau berkontribusi sebesar 8,96% terhadap total ekspor Jawa Tengah. Ekspor ke kawasan Uni Eropa tercatat sebesar US$ 755,30 juta atau berkontribusi sebesar 12,50%.
Sementara, ekspor ke kawasan negara-negara utama Iainnya (9 negara) tercatat sebesar US$ 3695,63 juta. Ekspor Jawa Tengah ke 9 negara tujuan utama memiliki kontribusi terbesar yaitu sebesar 61,15 persen terhadap total ekspor Jawa Tengah periode JanuariNovember 2018.
Sentot melanjutkan, tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari Kayu, serta bermacam barang hasil pabrik merupakan tiga kelompok komoditas utama yang mempunyai nilai ekspor tertinggi selama periode Januari-November 2018.
“Tekstil dan barang tekstil memberi andil sebesar 42,81%, Kayu dan barang dari kayu memberi andil 15,71% dan bermacam barang hasil pabrik memberi andil 10,88%. Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan November 2018 masing-masing sebesar US$ 217,68 juta, US$ 88,18 juta, dan US$ 60,71 juta,” tandasnya.(aln)