Enam Pohon Peneduh Di Jalan Gajahmada Sengaja Disiram Minyak agar Mati

Pohon-pohon peneduh jalan di Jalan Gajahmada Semarang yang meranggas karena diduga disiram minyak oleh orang tak bertanggung jawab, Selasa (19/10/2021).

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Enam pohon jenis pule yang ditanam Pemkot Semarang sebagai pohon peneduh jalan di Jalan Gajahmada, diduga sengaja disiram minyak (cairan jenis solar atau oli) oleh seseorang agar mati. Hal ini diketahui ketika Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang melakukan pengecekan atas informasi adanya beberapa pohon peneduh jalan yang mati di Jalan Gajahmada Semarang.

Dari pantauan ada enam pohon jenis pule ini sebenarnya sudah tumbuh subur setelah ditanam beberapa tahun lalu. Ketinggiannya pun sudah mencapai empat sampai lima meter dengan daun lebat. Namun beberapa hari ini, tiba-tiba pohon tersebut memunculkan tanda-tanda mati, dengan daun menjadi berwarna cokelat dan meranggas. Setelah diperiksa oleh DPU Kota Semarang, diduga pohon itu sebelumnya disiram minyak oleh orang tak bertanggung jawab, dengan tujuan membuatnya mati.

Baca juga:  SIG Upgrade Keterampilan Tukang Jadi Ahli Konstruksi

“Sepekan lalu pohon ini masih tumbuh subur. Tapi tiba-tiba mati, gak tau sebabnya,” kata Budi, warga sekitar Jalan Gajahmada Semarang, Selasa (19/10/2021).

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suriyaty menegaskan, atas kejadian ini pihaknya segera merespon dengan mengambil tindakan cepat melakukan langkah-langkah untuk menyelamatkan pohon peneduh jalan tersebut.


Dikatakan, untuk saat ini pohon mati tak wajar ini terdata ada enam yang ada di Jalan Gajahmada. Dugaan sementara, pohon disiram dengan sengaja menggunakan cairan jenis solar atau oli agar pohon menjadi mati.

“Saat ini langkah kami sedang mengupayakan mengambil sampel tanah yang sudah disiram dengan cairan itu. Setelah kami survei dan cek ke lapangan kami temukan tanah ini memang ada cairan seperti solar. Bahkan, disiram mulai batangnya dan tanahnya juga,” katanya, Selasa (19/10/2021).

Baca juga:  Bahas Ini, Gus Yasin Sowan Gus Baha di Rembang

Setelah mengetahui kejadian itu, lanjut Atik, sapaan akrabnya, usaha yang dilakukan yaitu mengambil media tanahnya sampai sedalam-dalamnya, untuk diganti dengan media tanah yang baru. Harapan pohon bisa diselamatkan, hidup kembali.

“Sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi seperti kasus ini. Kami telah mengganti media tanamnya dengan yang baru. Lalu kok ini disiram lagi. Meski begitu, kami tetap mengganti dengan media yang baru, kami harap pelaku sadar, pohon ini juga punya hak untuk hidup. Kan pohon ini bermanfaat sekali sebagai peneduh jalan, apalagi sebagai penyumbang udara bersih,” ujarnya.

“Saya imbau tolong masyarakat bisa ikut menjaga bersama pohon peneduh jalan yang sudah ditanam dan tumbuh besar. Kalau rindang, banyak manfaatnya untuk semua masyarakat. Di antaranya sebagai peneduh jalan, penyumbang oksigen, dan untuk keindahan estetika kota. Mari kita melestarikan, jangan dirusak, atau diracun,” pintanya.(sgt)

Baca juga:  Saran #Cari_Aman untuk Mahasiswa Baru