Fadholi Ajak Tingkatkan Kebersamaan di Tengah Pandemi

Tingkatkan Kebersamaan : Anggota DPR/MPR RI Drs.H.Fadholi saat mensosialisasikan nilai kebangsaan kepada masyarakat. ( foto : dekan bawono/ jateng pos).

JATENGPOS.CO.ID,  SALATIGA – Anggota DPR/MPR RI Drs.H. Fadholi M.I. Kom mengajak masyarakat untuk melepas segala perbedaan untuk bersama-sama bersatu dalam semangat tolong menolong dalam perbedaan.

“ Terlebih di saat pandemi saat ini, kita harus saling membantu, jangan menunggu membantu masyarakat setelah kena Covid, tapi sebelumnya harus kita bantu. Karena saat ini ekonomi masyarakat mulai goyah akibat pandemi,” ujar Fadholi saat Sosialisasi Nilai Kebangsaan di Joglo Kembar Kauman , Kamis (24/12).

Sosialisasi yang diikuti oleh 150-an tokoh masyarakat ini mengambil tema “ Menjaga Kebersamaan Dalam Perbedaan Sebagai Wujud Pelaksanaan Bhineka Tunggal Ika”. ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, karena tamu undangan diwajibkan memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruangan dan tempat duduk yang dibuat berjarak.

Baca juga:  Fadholi Bantu Mobil Operasional Desa

Dikatakan Fadholi akibat pandemi ini, banyak karyawan yang di-PHK, untuk itu pentingnya menumbuhkan semangat saling membantu tanpa memandang suku, agama, rasa tau golongan.


” Ini harus ditanamkan betul-betul di masyarakat, agar semangat kebersaan tersebut terus terjaga,” ujar Legislator dari Partai Nasdem Dapil Jateng I ini.

Fadholi juga mengingatkan bahwa penyebaran Covid-19 saat ini sudah merata, termasuk Salatiga juga yang mengalami lonjakan yang signifikan. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk selalu disiplin dalam menjaga protokol kesehatan.Namun demikian, ia juga mengajak masyarakat tetap produktif meski di tengah pandemi.

” Kita harus tetap produktif meski di tengah pandemi ini. Namun harus disiplin dalam menjaga protokol kesehatan, selalu pakai masker, rajin cuci tangan dan menjaga jarak,” imbuhnya.

Baca juga:  Bulog : Stok Beras di Banyumas dalam Posisi Aman Saat Kemarau

Fadholi juga mengingatkan bahwa kita hidup dalam kemajemukan, baik itu perbedaan agama, suku maupun golongan. Namun jangan sampai perbedaan itu membuat perpecahan dan permusuhan.

“ Justru perbedaan itu harus dijadikan sebagai alat pemersatu dan menumbuhkan sikap kebersamaan. Bila masyarakat sudah tertanam sikap menghormati perbedaan, maka otomatis juga akan menghormati perbedaan-perbedaan lainnya. Hal ini sesuai dengan semangat Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya. (deb/bis)