JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – DPC PDI Perjuangan (PDIP) Boyolali melakukan penanaman 1.000 pohon. Gerakan penghijauan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-48 PDIP.
Penanam pohon secara simbolis dilakukan para pengurus DPC PDIP Boyolali, di Kebun Raya Indrokilo Boyolali, Minggu (10/1) kemarin. Sejumlah pohon langka di tanam di area Kebun Raya tersebut.
“Gerakan penghijauan penanaman pohon di Kebun Raya Indrokilo ini dalam rangkat Hari Ulang Tahun ke-48 PDIP. Secara nasional hari ini serentak,” ujar Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, disela-sela kegiatan.
Turut dalam penanaman pohon tersebut Bupati Boyolali, Seno Samodro, yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Boyolali. Kemudian, Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Pilkada Desember 2020 lalu, M. Said Hidayat -Wahyu Irawan.
Selain tanaman langka, gerakan penanaman pohon ini juga tanaman buah-buahan. Lokasinya sesuai tematik di komplek Kebun Raya tersebut.
“Kita akan semakin menghijaukan di Indrokilo ini dan tentunya seperti kata iwan fals, kita tidak meninggalkan air mata tetapi meninggalkan mata air. Sehingga nanti bisa diteruskan oleh para generasi-generasi berikutnya,” katanya.
Rangkaian kegiatan HUT ke-48 ini, pada pukul 14.00 WIB, dilanjutkan dengan mendengarkan pidato Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri melalui daring. Kemudian diteruskan dengan pemotongan 48 tumpeng. Nasi tumpeng kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Paryanto berharap, di usia yang telah mencapai 48 tahun, PDIP akan semakin solid.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua Bidang Pemenanangan Pemilu PDIP Boyolali, Seno Samodro. Seno berharap, PDIP harus bertambah dewasa.
“Sudah 48 tahun, organisasi harus tambah dewasa. Berfikir yang dewasa, ora grusa-grusu. Faktanya kita kan (PDIP Boyolali) yang terbaik di Indonesia. Lah ini, terbaiknya ini harus dipertahankan dalam segala kondisi cuaca, dan bahkan tekanan dari kanan maupun kiri,” harap Seno Samodro.
Bupati Boyolali ini juga harus tetap solid.
“Iya, harus solid, seperti yang diajarkan Bung Karno. Sekali layar terpasang, pantang menyerah semuanya untuk persatuan, semuanya untuk PDIP,” tandasnya. (aji/rit)