JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Nasib tragis yang dialami mantan striker PSIS Semarang, Budiono Sutikno, yang kini hidup serba kekurangan di rumah susun, mendapat simpati dari Agung Budi Margono (Agung BM), anggota DPRD Jawa Tengah.
Wakil rakyat dari PKS ini, Jumat sore, 5 Januari 2024,mendatangi tempat tinggal Budiono dan keluarga, di Rusun Kudu, Genuk Semarang. Budiono yang dulunya tinggal di lantai 4 gedung E, sekarang pindah di gedung D lantai satu.
“Kami sedih dan amat sangat prihatin melihat berita viral mantan atlit yang dulu membanggakan PSIS, kini hidup susah di rumah susun. Kami akan coba untuk mencarikan jalan keluarnya, tentu kami tidak bisa sendiri, akan mendorong pemerintah dan mengajak teman-teman lain yang peduli mantan atlit seperti Pak Budiono ini,”kata Agung saat berbincang dengan Budiono.
Agung, yang juga Ketua Fraksi PKS di DPRD Jateng ini datang sekaligus membawa bantuan kursi roda dan sembako lengkap. Sebab isteri Budiono, yang dulunya jadi tulang punggung keluarga, setahun ini juga serangan struk. Tangan dan kakinya mati. Untuk aktivitas jalan harus naik kursi roda. Sudah lama Budiono berharap ada yang membantu kursi roda.
“Matur nuwun Pak Agung, keluarga saya dijenguk, Pak Agung ini satu-satunya wakil rakyat yang mau menjenguk saya. Terima kasih juga isteri saya dibelikan kursi roda, sehingga sangat membantu untuk aktivitas dia supaya bisa keluar rumah untuk berjemur,”kata Budiono.
Budiono menjelaskan, sejak tidak aktif bermain bola, dirinya sakit-sakitan. Selain menderita gula akut, matanya katarak dan hidungnya pecah akibat disikut pemain lalin saat berlaga dulu. Sehingga sudah tidak bisa lagi bekerja mencari nafkah. Untuk menyambung hidup, dulu isterinya yang bekerja di pabrik dan menjadi pembantu rumah tangga. Tetapi setahun ini isterinya juga kena struk sehingga tidak bisa bekerja. Sementara dua anak laki-lakinya kurang sehat mentalnya.
“Rumah yang dulu ada terjual habis, akhirnya hidup di rumah susun ini Pak. Karena saya dan isteri sakit, kami ga ada pendapatan. Untuk makan sehari-hari kami kadang dibantu teman sesama mantan pemain bola dulu,” tambahnya.
Bahkan sering kali, kata Budiono, karena tidak ada beras, anaknya mencari rosok untuk dijual guna membeli beras. Dia sebenarnya sedih dan malu. Tetapi tidak bisa berbuat banyak.
Karena tidak ada uang, Budiono pernah nunggak sewa rusun hingga 25 bulan. Sehingga kamarnya sempat disegel pengelola. Setelah berita itu viral di media, Budiono mengaku didatangi orang kecamatan, orang dinas sosial, dinas kesehatan Pemkot Semarang. Mereka menjanjikan untuk membantu pengobatan isteri dan dirinya.
“Tetapi sampai sekarang mana buktinya? Nol besar. Tidak ada tindakan. Saya menghubungi pihak-pihak tersebut tidak ada respon, makanya saya sekarang diam, saya hanya mengandalkan doa untuk kesembuhan saya dan isteri saya,”kata Budiono.
Kata Budiono, dirinya sendiri harusnya operasi katarak, operasi hidung, dan penyembuhan gula. Sementara isterinya harusnya terapi rutin ke dokter supaya membaik. Tetapi belum ada tindak lanjut sampai sekarang.
“Kepada pemerintah, saya juga berharap ada bantuan makan setiap harinya. Karena kami tidak ada yang bisa bekerja. Kalau bisa bantuan sembako mentah biar bisa kita masak dan bisa berhemat, kalau bantuan nasi matang kan hanya per kepala yang sakit, sementara anak saya tidak dapat, ” jelasnya.
Asal tahu, tahun 90 an Budiono sempat menjadi top skorer karena mencetak 11 gol saat Ligina Satu. Namanya sangat membanggakan tim Mahesa Jenar. Sebagai pemain bintang hidup berkecukupan. Punya rumah dan mobil. Tetapi akhirnya redup bersama penyakit yang dideritanya. Hidup berantakan hingga tak punya rumah dan pindah ke rumah susun sampai sekarang.
“Harusnya ada perhatian pemerintah untuk para mantan atlit yang pernah mengharumkan nama bangsa dan daerah, apakah jaminan hari tua atau apa biar membantu, kasihan melihat Pak Budiono, dulu dibangga-banggakan, sekarang terlupakan. Saya juga mengetuk pemerintah atau siapapun, mari mencarikan solusi nasib mantan atlit yang menyedihkan di hari tua seperti Pak Budiono ini,”harap Agung, yang kini maju caleg DPR RI Dapil Jateng I itu. (jan)