JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Ratusan peserta dengan kostum unik dan penuh warna memeriahkan Palagan Night Carnival 2025 digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Sabtu (11/10/2025) malam. Aneka kostum dari bahan recyle ini terlihat bergemerlapan dengan pernik warni-warni lampu yang berkedip-kedip.
Suasana meriah terlihat di sepanjang Jalan Pemuda hingga Jalan Mgr. Sugiyopranoto Ambarawa yang dilintasi peserta parade Palagan Night Carnival. Mengambil start dari pelataran Museum Kereta Api Ambarawa menuju ke pusat acara di lokasi wisata bersejarah Museum Palagan Ambarawa.
Sepanjang rute sejauh sekitar 2 kilometer ribuan orang yang menyaksikan terlihat bersorak dan mengelu-elukan peserta parade yang mengenakan berbagai macam kostum unik. Paling mengetarkan teriakan pengunjung saat peserta berkostum sosok Predator dalam Film Terminator melintas.
Cosplay dengan tubuh besar berwajah seram itu sempat mendekati pengunjung namun ada yang menghindar ketakutan melihat kedua matanya yang bisa menyala merah. Tidak sedikit pula yang memintanya berhenti dan mengajak foto bersama, bahkan menjadi rebutan bergantian minta foto.
“Kostum art Predator paling menyeramkan, tidak menakut-nakuti sekedar ekspresi meramaikan karnaval. Kostum ditampilkan kreatif-kreatif saya paling suka yang pakai kostum Ratu Bunga sangat memesona,” ujar Prapti (27) salah satu pengunjung warga Panjang Lor, Ambarawa kepada Jateng Pos.
Salah satu peserta Inggrid kharismawati pelajar SMKN 1 Pringapus mengaku sangat terkesan dengan karnaval ini. Ia mengaku tertegun melihat aneka kostum peserta lainnya yang menurutnya sangat kreatif.
“Saya baru pertama kali mengikuti Palagan Night Carnival, ternyata unik-unik dan kreatif kostum yang dikenakan. Saya pakai kostum bertema Ratu Ular hasil rancangan kakak kelas. Senang dan bangga tampil di acara sebesar ini,” tuturnya.
Aneka kostum kreasi ditampilkan dengan asesoris kelap-kelip lampu dan gemerlap kertas mengkilap. Ada kostum Ratu Bunga, Ratu Ular, burung Garuda, Jatayu, Ratu Kalajengking bermata belong, Ratu Kepiting, aneka motif bunga dan lainnya. Selain itu ditampilkan fashion show Exist Modeling Bayu Ramli, lomba modeling dan busana.
Kepala Dinas Pariwisata menyampaikan kegiatan ini merupakan agenda rutin untuk memperkuat promosi pariwisata daerah. Tahun ini peserta lebih banyak dan juga ada yang dari luar daerah, khusunya dari Kota Semarang.
“Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun untuk mengangkat potensi wisata di Kabupaten Semarang. Ada 46 peserta yakni dari kelompok 9 anak-anak, dan 37 dari kelompok dewasa,” ujarnya kepada Jateng Pos, Sabtu (11/10/2025) malam.
Menurutnya, Palagan Night Carnival kali ini bertema flora dan fauna serta recycle use. Tujuan mengetengahkan ini untuk mengajak masyarakat peduli lingkungan terhadap sampah yang tidak terpakai. Sampah ternyata dapat diolah dan dimanfaatkan untuk bahan pembuatan kostum art.
“Melalui event ini kita semakin mengenalkan wisata Kabupaten Semarang khususnya di Ambarawa yang punya Museum Palagan, Museum Kereta Api Indonesia dan benteng Willem 1. Tujuan lain membiasakan masyarakat peduli terhadap sampah recycle yang bisa dimanfaatkan,” jelasnya.
Ditambahkan, event Palagan Night Carnival diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata dan juga berdampak pada sektor lainnya seperti kuliner dan perhotelan.
“Event ini terus dilaksanakan tentu akan meningkatkan okupasi dari masyarakat luar yang datang dan menginap di Kabupaten Semarang. Mereka bisa menikmati kuliner dan malamnya menyaksikan kemeriahan karnaval. Kita harapkan wisatawan juga mengunjungi destinasi eksotis lainnya,” tambah Wiwin.
Menurutnya, semakin banyak event seperti ini digelar semakin besar peluang meningkatkan kunjungan wisata domestik maupun mancanegara. Selama ini event Palagan Night Carnival sudah dijadikan agenda tahunan, tentu saja tahun depan akan digelar lebih meriah lagi.
Pj Sekda Kabupaten Semarang Rudibdo mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menyampaikan event ini menjadi momentum penting untuk memperkuat citra pariwisata daerah sekaligus memperkuat citra Kabupaten Semarang yang memiliki daya tarik unggulan di tingkat nasional maupun internasional.
“Kegiatan ini berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat meningkatkan wisata dan ekonomi kreatif lainnya. Kami berharap dapat digelar setiap tahun agar perekonomian masyarakat terus tumbuh dan menjadi andalan kemajuan daerah,” ujarnya. (muz)
