JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Bupati Semarang H Ngesti Nugraha berharap para peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dapat meningkatkan kapasitas pengurus dan pengawas koperasi desa agar menjalankan manajemen yang sehat, transparan, dan profesional. KDMP dapat melaksanakan tugas sebagai penggerak ekonomi kerakyatan sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Setelah mengikuti Bimtek sampai selesai kita harapkan KDMP di masing-masing Desa dapat berjalan dengan lancar dan baik. KDMP mampu memberikan manfaat nyata bagi perekonomian masyarakat, bukan sekadar berdiri, tetapi benar-benar membawa dampak bagi warga,” ujarnya.
Bupati mengingatkan keberadaan KDMP jangan sampai mematikan usaha pedagang sekitar, sebaliknya memberikan nilai lebih dan menguntungkan untuk mensejahterakan pedagang.
“Kami terus mendorong KDMP memberi manfaat langsung bagi warga dan para pedagang. Azas perekonomian kerakyatakan harus dijalankan. Harapakan kita dapat berkontribusi bagi unit usaha lain. Sebagai bagian Satgas Pangan keberadaan KDMP nanti bisa menjadi pemasok utama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Semarang,” jelasnya saat membuka Bimtek KDMP diikuti Kepala Desa, Perangkat dan Ketua KDMP Se-Kabupaten Semarang di Griya Persada Hotel, Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (17/12/2025) malam.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Semarang Budi Rahardjo mengatakan kegiatan bimtek bertujuan menyatukan persamaan persepsi berkaitan dengan pembangunan gerai KDMP di Kabupaten Semarang. Dilaporkan, saat ini dari 155 titik lokasi KDMP yang baru dibangun sebanyak 91 titik.
“Saat ini di Kabupaten Semarang yang sudah mulai mengerjakan pembangunan KDMP sebanyak 91 titik. Harapan kita yang lainnya segera menyusul. Tentu pendirian menyesuaikan regulasi meski proyek stategis nasional (PSN) harus mengikuti aturan, biar semuanya bisa segera berdiri di Kabupaten Semarang,” ujarnya kepada Jateng Pos seusai kegiatan bimtek di hari pertama.
Keberadaan KDMP, lanjut Budi, sebagaimana harapan Bupati dapat membantu pergerakkan perekonomian bagi pedagang sekitar. KDMP berperan sebagai grosir bukan retail sehingga dapat membantu pedagang yang berbelanja dengan membeli di bawah harga jual.
“Meski sebagai grosir warga yang membuka warung bisa berbelanja secukupnya, tidak harus kulakan barang yang banyak. Sedikit tetap dilayani dan dihitung harga grosir. Berbeda dengan kulakan di grosir umum harus membeli jumlah yang banyak. Dengan demikian modal digunakan berdagang tidak banyak sehingga bisa dialihkan untuk perekonomian yang lainnya,” jelasnya. (muz)








