JATENGPOS.CO.ID, JAMBI -Festival Sungai Batanghari atau Batanghari River Festival 2018 resmi dibuka. Event yang masuk dalam Top 100 Calender of Event (CoE) tersebut dibuka langsung oleh Plt Gubernur Jambi, Fachroni Umar, dan Penanggung Jawab Calender of Event Kementrian Pariwisata (Kemenpar) RI, Esthy Reko Astuti, Sabtu (22/8/2018).
Dalam sambutannya, Esthy yang hadir mewakili Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyampaikan beberapa pesan yang juga kerap disampaikan Menpar demi meningkatnya pariwisata di Jambi. Salah satu hal penting yang diharapkan Esthy, pemerintahan Jambi wajib banyak menggelar event-event pariwisata seperti halnya Festival Sungai Batanghari.
“Ini pesan saya jika ingin destinasi pariwisata Jambi ingin banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing, dalam satu minggu harus ada event pariwisata. Seperti contohnya Festival Sungai Batanghari, lokasi-lokasi lain juga harus bergerak menggelar event-event pariwisata,” ungkap Esthy.
Dalam kesempatan tersebut, Esthy yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Multicultural Kemenpar, memaparkan adanya penurunan tingkat pariwisata yang datang ke Jambi pada periode 2016 hingga 2017. Dan diharapkan, pada tahun kembali ada peningkatan datangnya wisatawan lokal maupun asing ke Jambi.
“Pada 2016 ke 2017 ada menurun jumlah wisatawan yang datang ke Jambi. Untuk itu, pada 2018 kami sangat berharap bisa naik. Targetnya bisa naik 2 jutaan pengunjung. Untuk bisa memenuhi target tersebut harus pemerintah Jambi harus bekerjasama dengan berbagai pihak. Seperti akademisi, komunitas-komunitas pariwisata sepertu GENPI (Generasi Pesoni Indonesia), media, dan lain sebagainya. Itu juga yang selalu diingatkan pak Menteri,” papar Esthy.
Ucapan terimakasih atas dukungan Kemenpar terselenggaranya Festival Sungai Batanghari disampaikan Fachroni. Menurutnya, festival yang sudah berlangsung rutin tiap tahun tersebut memiliki arti penting bagi Jambi. Tidak hanya dari sektor pariwisata, akan tetapi juga kesektor-sektor lain terutama perekonomian.
“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung terutama dari Kemenpar. Karena ini adalah event penting bagi dunia pariwisata di Jambi. Kegiatan inu bermakna penting dalam konteks budaya lokal dan juga para pelaku budaya di Jambi. Terutama khususnya usaha mikro dan menegah,” papar Fachroni.
Diakui Fachroni, dengan bertumbuhnya pariwisata di Jambi juga akan sangat berpengaruh untuk menggerakan lokomotif usaha lainnya. Beberapa contoh diantaranya untuk usaha-usaha lain seperti jasa transportasi, perhotelan, kuliner, dan lain sebagainya. Fachroni pun menyampaikan beberapa pesan.
“Saya berpesan dan juga menghinbau kepada masyarakat Jambi dan semua pihak terkait untuk bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan asing dan juga lokal yang datang ke Jambi. Di Jambi sendiri ada 223 objek wisata. Banyak destinasi wisata unggulan disini,” papar Fachroni.
Pembukaan Festival Sungai Batanghari tahun ini berlangsung meriah. Berlokasi di Tanggo Rajo, Kota Jambi, pembukaan dengan panggung megah dihadiri ribuan masyakat Jambi yang sudah memadati lokasi event yang baru dimulai pada pukul 19.00 WIB
Berbagai pergelaran seni tari, musik, dan pertunjukan khas Jambi menjadi pembuka Fesrival Sungai Batanghari kali ini. Seperti diantaranya parade 99 model tekuluk atau ikat kepala khas Jambi. Selain itu, juga hadir tamu dari tim kesenian Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menampilkan atraksi Pambisu.
Festival Sungai Batanghari pun ditutup dengan penampilan penyanyi dangdut melayu ternama Iyet Bustami. Selain menyanyikan lagu andalannya seperti Laila Canggung, juga turut mengajak Fachroni dan Esthy ikut bernyanyi di atas panggung.
Sementara itu, bagi muda mudi Jambi, Gentala Arasy plus jembatan Pendestrian tentu sudah tak asing. Ditemani suara jangkrik dan alunan perahu ketek yang saling bersahutan, seolah menambah romantisme malam akhir pekan di tepi sungai Batanghari.
Setiap kali berwisata ke suatu tempat, otomatis yang dicari pertama adalah ikon atau landmark kota untuk dijadikan latar belakang foto. Jambi juga punya itu. Gentala Arasy yang dibuat setinggi 80 meter, persis berdiri tegak di depan jembatan Pendestrian.
Menghabiskan malam minggu di lokasi ini, disebut menjadi waktu paling ramai pengunjung. Tak hanya muda mudi yang datang, namun lokasi ini juga jadi salah satu tempat favorit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Ini jadi salah satu lokasi wisata yang paling banyak dikunjungi. Apalagi di malam minggu. Tak hanya anak-anak muda mudi yang datang, tapi juga kebanyakan datang bersama keluarga,” ungkap Umar Hadi salah satu pengunjung yang datang bersama istri dan anaknya.
Gentala Arasy sendiri tak jauh dengan halnya Monumen Nasional (Monas) di Jakarta. Menara ini juga menonjolkan sisi historis Jambi, melalui museum dan mini bioskop yang menayangkan beragam film dokumenter bersejarah. Bioskop kecil sendiri berada di dasar menara.
Yang juga tak boleh dilupakan, nama dari Gentala Arasy sendiri. Bukan sembarang memberi nama. Gentala Arasy sendiri adalah singkatan dari Gena Tanah Lahir Abdurahman Sayuti. Suatu bentuk persembahan penghormatan untunk mantan Gubernur Jambi tersebut.
Tak kalah denga menara Gentala Arasy, jembatan Pendestrian pun tak kalah indah. Jembatan ini dibangun sepanjang 503 meter dengan luas 4,5 meter. Dikerjakan mulai 2012, jembatan yang menghubungkan dua daerah di atas sungai Batanghari diresmikan pada 2015 oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla (JK) saat masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Paris terkenal dengan Eiffel-nya, Kuala Lumpur terkenal dengab Menara Kembar, dan Liberty di New York, maka menara ini bisa menjadi ikon yang sama bagi kota Jambi,” kata JK, kala itu.
Kedua ikon dari Jambi itu pun menambah semarak Festival Sungai Batanghari atau Batanghari River Festival 2018 yang digelar mulai hari ini, Sabtu (22/9/2018) sampai Selasa (25/9/2018) di kawasan Tanggo Rajo, Kota Jambi.
“Gentala Arasy dan jembatan Pendestrian menjadi dua ikon yang tenju jadi destinasi utama di Jambi. Kami sangat berharap kedua ikob tersebut bisa dijaga dengan baik. Dilestarikan demi menambah daya tarik wisatawan lokal ataupun asing untuk datang ke Jambi,” ungkap Penanggung Jawab Calender of Event Kemenpar, Esthy Reko Astuti, yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional 1 Kemenpar, Masruroh.
Festival yang masuk Top 100 Calendar of Event (CoE) nasional, diisi aneka kegiatan menarik. Seperti pertunjukan seni Jambi, kompetisi tari, kompetisi band, pameran, bazar, dan kompetisi memasak makanan tradisional.
Untuk Festival Sungai Batanghari tahun ini sendiri, ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 10 ribu orang selama acara berlangsung. Dengan begitu, selain menghidupkan pariwisata di Jambi, juga meningkatkan perekonomian Tanah Pilih Pesako Betuah tersebut. (UDI)