JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Festival Cheng Ho akan kembali digelar. Kegiatannya akan dipusatkan di Klenteng Agung Sam Poo Kong, Kota Semarang. Rencananya, Festival Cheng Ho 2019 akan berlangsung 3-4 Agustus. Yang membuat seru, event ini akan dimeriahkan penyanyi dangdut papan atas, Fitri Carlina.
Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, mengatakan Festival Cheng Ho adalah refleksi perjalanan sejarah.
“Event ini cukup keren. Karena, dibalut perjalanan sejarah seorang Laksamana Cheng Ho. Atau kedatangan beliau ke Indonesia, khususnya Semarang. Banyak cerita di dalam event ini. Sayang untuk dilewatkan,” papar Don yang juga anggota Tim Kurator CoE 2019 Kemenpar, Selasa (23/7).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Festival Cheng Ho merupakan perayaan peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho (Sam Poo Tay Djien), di Kota Semarang ratusan tahun silam.
“Ajang ini digelar di Klenteng Agung Sam Poo Kong yang dikenal sebagai Gedung Batu. Klenteng tertua di Semarang. Tidak seperti kebanyakan klenteng, bangunan ini bukan milik agama tertentu. Melainkan sebagai tempat ibadah bagi orang-orang dari berbagai etnis dan kelompok agama. Seperti Buddha, Tao dan Muslim,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rahmadi menambahkan, Festival Cheng Ho adalah upaya melestarikan budaya tradisional daerah.
“Ajang ini memiliki brand value dan nilai jual untuk pengembangan pariwisata, seni dan budaya,” tuturnya.
Festival Cheng Ho 2019 dijamin seru, penuh warna. Berbagai rangkaian acara menarik siap menghibur pengunjung. Mulai dari Cheng Ho Night Fest (malam pagelaran kesenian), ritual sembayangan, arak-arakan Patung Dewa sebagai Puncak acara Festival Cheng Ho, panggung kesenian dan bazar kuliner khas Semarang.
Ketua Panitia Festival Cheng Ho 2019 Mulyadi mengatakan, rangkaian acara dimulai dari Patung Sam Poo Tay Djien dikirab dengan berjalan kaki. Mulai dari Klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok, menuju Klenteng Sam Poo Kong di jalan Simongan Semarang .
“Keseruan rangkaian acara Festival Cheng Ho 2019 akan sangat luar biasa. Terutama dengan hadirkan artis dangdut ibukota. Yakni Fitri Carlina, penyanyi dangdut bersuara emas asal Banyuwangi,” ungkapnya.
Aliran musik dangdut diprediksi akan membuat penonton antusias mengunjungi lokasi acara. Pencinta dangdut akan terpuaskan dengan penampilan penyanyi yang terkenal dengan hitsnya ‘ABG tua.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kehadiran Fitri Carlina memberi warna tersendiri di panggung kesenian Festival Cheng Ho. Apalagi, Fitri sudah terkenal memiliki banyak fans dan mampu menjadi magnet bagi masyarakat untuk datang.
“Berbagai rangkaian acara di Festival Cheng Ho akan mampu mendongkrak wisatawan dalam dan luar negeri. Arus kunjungan akan semakin bertambah. Semarang akan semakin dikenal sebagai tempat wisata dengan berbagai etnik dan budaya,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari, mengatakan Festival Cheng Ho sebagai media campaign untuk menumbuhkan kreativitas anak muda.
“Ajang ini sebagai salah satu akulturasi budaya Jawa dengan Tiongkok. Festival Cheng Ho sebagai momen untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya persatuan Indonesia,” tuturnya.
Tim Ketua Pelaksana Esthy Reko Astuty mengatakan, Festival Cheng Ho event tahunan yang selalu digelar Kota Semarang.
“Festival Cheng Ho sebagai wahana promosi (Brain image) kota Semarang secara optimal di kancah nasional dan internasional,” ungkapnya.
Sementara menurut Kabid Pemasaran Area I (Jawa) Kemenpar Wawan Gunawan, Kota Semarang memiliki banyak budaya dan etnik. Hal ini yang membuat Semarang menjadi kaya akan budaya.
“Acara ini banyak menyoroti aspek-aspek keagamaan, budaya serta bisnis. Perayaannya sudah memiliki cultural value yang tinggi. Sudah punya commercial value. Yang paling penting, memberi dampak ekonomi kepada industri dan publik,” tuturnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi atas Festival Cheng Ho. Apalagi, event ini mernjadi ajang melestarikan kebudayaan.
“Festivalnya sangat pas untuk originasi Tiongkok, atau pasar China. Ini penting sekali, orang Asia itu, ketika disentuh dengan kebudayaan dan sejarah masa lalu, hatinya bisa runtuh berkeping-keping. Mereka bisa jatuh cinta karena sejarah nenek moyang mereka,” kata Arief Yahya.(rif)