JATENGPOS.CO.ID, SKOUW – Festival Crossborder Skouw 2019 seri I telah selesai dilaksanakan. Hasilnya, event ini sukses menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan asal Papua Nugini (PNG). Tidak itu saja, Festival Crossborder juga menggerakkan sektor ekonomi.
Festival Crossborder Skouw 2019 seri I, dilaksanakan 9-11 Mei. Lokasinya di lapangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw, Jayapura, Papua.
Berdasarkan data Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura, dari tiga hari pelaksanaan festival, sebanyak 981 wisatawan asal Papua Nugini melintasi PLBN Terpadu Skouw. Festival ini juga membuat 97 WNI yang ada di Papua Nugini kembali ke Tanah Air. Jika ditotal, selam 3 hari event ada 1.078 orang yang masuk dari Papua Nugini melalui PLBN Terpadu Skouw.
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani, karakter masyarakat Papua Nugini sangat berbeda jika dibandingkan border tourism lain di Indonesia.
“Masyarakat Papua Nugini tidak bisa berbahasa Indonesia. Mereka menggunakan Bahasa Inggris Pidgin. Makanya kita menggunakan bahasa universal yaitu musik. Dan musik yang mereka suka adalah reggae,” tutur Ricky, Senin (13/5).
Dalam Festival Crossborder Skouw 2019, ada dua bintang utama. Pertama Dave Solution. Band asal Papua ini melalukan pendekatan dengan membawa beberapa lagu berbahasa Papua Nugini.
Dan kedua Ras Muhamad. Nama besar Duta Reggae Indonesia ini rupanya turut berkibar di Papua Nugini. Buktinya, saat Ras tampil lapangan PLBN Skouw penuh.
“Sejauh ini apa yang telah kita sajikan cukup berhasil. Terutama di hari terakhir saat Ras Muhamad tampil. Penonton sangat ramai. Selanjutnya, kita harus pikirkan treatment yang lebih baik agar jumlah wisatawan asal Papua Nugini bisa terus digenjot,” papar Ricky.
Festival Crossborder Skouw 2019 juga berdampak positif buat perekonomian. Buktinya, banyak kerajinan tradisional yang beredar selama event. Dampak ini dirasakan oleh GenPI Papua yang menempati sebuah booth.
“Kita berkesempatan berpartisipasi dalam event ini. Kita memanfaatkannya dengan menyertakan desa wisata binaan GenPI Papua. Mereka membawa kuliner tradisional dan bahan kerajinan,” tutur koordinator GenPI Papua Jerry Arongear.
GenPI Papua juga memanfaatkan event ini untuk menggelar lukis wajah. Motifnya sangat khas Papua. “Lukis wajah ini menjadi daya tarik. Banyak orang yang datang. Mereka yang lukis wajah, kita perkenalkan juga dengan kerajinan dari desa wisata binaan kita,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan respons positif untuk pelaksanaan Festival Crossborder Skouw 2019.
“Ada dampak positif. Dan, hal ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Apalagi, mereka secara aktif ikut berpartisipasi dengan mengisi booth. Lebih dari itu, festival ini mampu menghadirkan wisatawan Papua Nugini,” tuturnya.(rif)