Final Louhan Championship di Sentraland Sedot Perhatian

PENGGEMAR: Louhan Championship Indonesia di Sentraland Semarang menarik perhatian penggemar ikan hias dari berbagai kota
PENGGEMAR: Louhan Championship Indonesia di Sentraland Semarang menarik perhatian penggemar ikan hias dari berbagai kota

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kompetisi ikan hias Louhan dikemas dalam Louhan Championship di Setraland Semarang mampu menarik perhatian masyarakat semua segmen khususnya para penggemar ikan hias berkelas tersebut.

Diikuti seluruh pecinta dan komunitas louhan di Indonesia, event yang menyajikan pameran dan kontes ikan hias yang menjadi idola pecinta dan pemelihara ikan yang diyakini mempunyai nilai lebih dari ikan hias lainya itu, juga menjadi edukasi masyarakat tentang louhan sebagai ikan hias kelas dunia.

Aryo Bandoro Saputro, Ketua Umum Dufi Indonesia mengatakan lomba louhan yang diadakan di Kota Semarang kali ini, merupakan babak fi nal usai diselenggarakan di tiga kota besar di Indonesia.

Baca juga:  Agustin - Iswar Komitmen Fasilitasi Support System Wadah Kreativitas Anak Muda Semarang 

”Ini lomba kali kelima yang kami helat, dan untuk kali pertama di Semarang sebagai tuan rumah pada babak final kami kembali lagi ke Semarang. Kami melihat perkembangan pecinta louhan di kota ini semakin baik. Jadi kami memutuskan untuk menyelenggarkan fi nal di kota ini,” ujarnya, di Sentraland, belum lama ini.


Ada 300 lebih peserta yang mengikuti dalam lomba dan kontes fi nal lomba louhan tersebut yang dibagi dalam lima belas kategori untuk menentukan masing-masing juara terbaik dari ratusan peserta.

”Ragam Kategori yang dilombakan diantaranya, Chencu C, FM (free marking) C, dan lainnya. Sedangkan peserta dari Semarang paling banyak mengikuti kategori Chencu dan FM. Kemungkinan di sini banyak breder bagus di kategori itu,” imbuhnya.

Baca juga:  MODUS!! Booking Kamar Hotel Ternyata untuk Pesan Tembakau Gorilla

Setiap ikan akan dinilai berdasarkan banyak hal untuk menjadi ikan terbaik, mulai dari warna, benjolan kepala, bintik mutiara, anatomi tubuh, gaya ikan berenang, dan lainnya.

”Kriteria penilaian lomba louhan itu kompleks. Mulai dari gaya berenang hingga benjolan di kepalanya. Tentu menyesuaikan kategori lomba yang diikuti. Jika ikut kategori Free Marking, tentu ikan tersebut sama sekali tidak memiliki bintik yang mirip dengan huruf mandarin,” papar, Aryo.

Tak main-main, Juri untuk lomba ini dihadirkan dari Dufi Indonesia yang merupakan federasi yang menaungi kompetisi-kompetisi louhan yang ada di Indonesia. Dengan dihelatnya event tersebut, bakal menambah geliat pecinta ikan louhan di Kota Semarang yang berkembang semakin pesat.

Baca juga:  Semarak Pasar Rakyat Grab|OVO Bersama Mitra10 

”Semarang sangat bagus perkembangannya. Banyak lomba-lomba lokal yang kerap diadakan. Jadi ini semakin menambah minat masyarakat untuk melirik ikan louhan sebagai pilihan hobi mereka. Dan Semarang kami pilih untuk menjadi tuan rumah pada babak final untuk level Nasional,” pungkasnya. (ucl/muz)