JATENGPOS.CO.ID, LUMAJANG– Bencana erupsi gunung Semeru Jawa Timur, 4 Desember 2021, mengundan keprihatinan Forum Silaturahim Takmir Masjid dan Musholla (FOSTAM), Gedawang Banyumanik Semarang Jawa Tengah.
Tepat hari natal 25 Desember 2021, FOSTAM menyalurkan langsung donasi ke lokasi bencana senilai Rp 31.850.000 dan barang logostik satu truk.
Bantuan tersebut terkumpul dari sejumlah masjid/musholla, yayasan, pribadi para jamaah dll di Semarang, yang menitipkan kepada Fostam untuk korban Semeru.
“Alhamdulilah kami diberi kemudahan oleh Alloh untuk masuk lokasi bencana melihat langsung keadaan sebenarnya. Sekaligus mengantarkan donasi titipan sejumlah masjid, musholla, yayasan dan banyak jamaah. Semoga bantuan kita bermanfaat buat para korban, dan para donatur mendapat pahala berlipat dari Alloh SWT aamiin,”kata H Muchlis Fauzi, Ketua FOSTAM, saat ditemui di lokasi bencana Dukuh Renteng, kecamatan Candipuro kabupaten Lumajang Jawa Timur, 25 Desember 2021.
Bantuan berasal dari Masjid Baiturohmah Rp. 1.000.000,Masjid Jabal Nuur Rp. 6.350.000, Masjid An-Nur Rp. 8.450.000, Musholla Baitul Atiq Rp. 3.700.000, Masjid Assalaam Rp. 10.000.000, Masjid Villa Krista Rp. 500.000, bantuan beras PTQ LANSIA 25 kg. Dan bantuan pribadi lainya yang tidak bisa disebut satu persatu.
Menurutnya, bantuan uang tersebut dibawa dari Semarang bersama lima anggota FOSTAM. Untuk bantuan logistik dititipkan truk relawan BBI (Bahagia Berbagi Indonesia) yang sama-sama ke lokasi bencana.
Bersama jaringan BBI, sesampainya lokasi pukul 12 malam, FOSTAM dipertemukan dengan relawan RELINDO (Relawan Indonesia), di Desa Sumber Wuluh Kec Candipuro, yang sudah di lokasi sejak bencana terjadi. Inilah salah satu relawan yang berada di zona merah, lokasi terdekat dengan bencana berjarak sekitar 500 meter. Relawan ini juga yang dipercaya warga untuk menampung sementara bantuan korban, untuk kemudian disalurkan pada saat yang pas, dengan penerima yang benar-benar tepat.
“Maka kita juga titipkan bantuan Fostam baik uang dan barang kepada Relindo, supaya disalurkan kepada para korban yang benar-benar tepat sasaran,”tambah Muchlis.
Bersama Relindo jugalah, FOSTAM berhasil masuk lokasi bencana pagi harinya, yang juga ditemani relawan PKS. Sebab sejak menjadi jujugan banyak orang untuk melihat dari dekat, lokasi bencana ditutup untuk umum oleh pemerintah Lumajang. Hanya petugas, para relawan, dan keluarga korban lah yang diijinkan masuk.
Melihat dari dekat dengan mata telanjang, FOSTAM benar-benar merasakan betapa pilunya bencana ini. Hingga tanggal 25 Desember, ditemukan 51 orang meninggal. Sedikitnya 1.027 rumah yang rata dengan tanah karena tertimbun lahar. Sebagian benar-benar tidak kelihatan lagi rumahnya. Sebagai masih terlihat bagian atapnya. Semua penghuninya sekitar 10.400 orang mengungsi meninggalkan rumah mereka. Ada yang menempati pengungsian umum pemerintah. Tetapi sebagian besar mengungsi ke rumah-rumah saudaranya sejak sebelum peristiwa terjadi.
“Sedih sekali rasanya. Rumah-rumah tenggelam tinggal kelihatan atapnya. Masjid-musholla juga hilang. Pohon-pohon kering semua karena terbakar,”ucap Muchlis lagi.
Karena itu, Ketua Relindo Pusat Jakarta, Karsidi, yang menerima titipan bantuan FOSTAM mengatakan akan menyalurkan sebagian bantuan untuk membangun sarana ibadah termasuk masjid dan musholla. Tetapi semua bisa realisasi jika pemerintah sudah memulai pembangunan relokasi semua korban di tempat yang baru. Nantinya Relindo bersama relawan yang lain akan membantu pemerintah untuk mewujudkan hunian baru bagi para korban.
“Saat itulah bantuan para donatur dalam bentuk uang akan kita gunakan untuk membantu pemerintah mewujudkan sarana prasarana yang berguna jangka panjang. Tetapi yang berbentuk logistik dan makanan kita salurkan setiap hari bagi warga terdampak secara bertahap, “kata Karsidi didampingi Wawan, Ketua Relindo Jatim.
Menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat ini tempat relokasi sudah disiapkan di Desa Sumber Mujur, kecamatan Candipuro Lumajang, seluas 81 hektar. Di lahan yang masih satu kecamatan dengan lokasi bencana ini, akan dibangun sekitar 2.000 rumah. Setiap keluarga akan mendapatkan tanah ukuran 10×14 meter persegi. Di lokasi relokasi juga akan dilengkapi sarana fasilitas umum, tempat ibadah, sosial dan kesehatan. Persiapan lahan saat ini sudah mencapai 50 persen.
Dia tambahkan, wilayah yang terdampak lahar Semeru ada dua kecamatan. Yang terletak di barat aliran sungai adalah kecamatan Pronojiwo (Desa Supituriang dan Oro-oro Ombo). Lalu di timur sungai di kecamatan Candipuro (Dusun Kampung Renteng, Dusun Kamar Kajang, Dusun Curah Kobokan), Desa Sumber Wuluh, Kab Lumajang.
Dengan rincian rumah rusak berat 505 unit di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Kemudian, 437 rumah rusak berat dan 58 rusak ringan di Desa Supituriang, Kecamatan Pronojiwo. (jan/bis)