30.3 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Kamis Njawani, SD Negeri Bulusan Hidupkan Tradisi Lewat Sekolah Budaya

JATENGPOS.CO.ID-SD Negeri Bulusan Semarang, mulai tahun ajaran 2025/2026 akan mengusung branding sebagai Sekolah Budaya dengan fokus utama pada penguatan budaya Jawa. Program ini melibatkan seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga dukungan orang tua, dan telah berjalan selama lebih dari dua tahun sebagai bagian dari kegiatan rutin sekolah. Kegiatan utamanya meliputi penggunaan Bahasa Jawa setiap hari Kamis, pentas seni, dongeng berbahasa Jawa, serta kegiatan literasi dan keagamaan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah sebagai bentuk pelestarian budaya lokal. Seluruh rangkaian program ini diintegrasikan dengan pembentukan karakter siswa.

“Selama ini kegiatan seperti salam sapa, dongeng, dan literasi budaya sudah berjalan baik. Nah, karena sudah terbukti efektif, mulai tahun ajaran baru akan kami kuatkan sebagai branding Sekolah Budaya,” ujar Harmana, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bulusan.

Setiap hari Rabu, siswa dari kelas satu hingga kelas enam tampil secara bergilir untuk mendongeng, membaca puisi, atau menampilkan seni budaya lainnya sebagai bagian dari program literasi budaya. Untuk literasi keagamaan, sekolah juga memfasilitasi pembacaan Asmaul Husna serta kegiatan ibadah bagi siswa non-Muslim yang dilaksanakan di ruang perpustakaan.

Baca juga:  Bhiksu Thudong singgah di Vihara Watugong Semarang

Pada hari Kamis, seluruh warga sekolah mengenakan pakaian tradisional, khususnya pakaian adat Jawa atau Semarangan, sebagai bagian dari penguatan identitas budaya. Selain itu, siswa juga dibiasakan untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari, dengan tetap memperhatikan unggah-ungguh, menyapa dengan sopan, dan menjaga tata krama dalam berbahasa, baik kepada teman sebaya maupun orang tua. Penggunaan Bahasa Jawa ini diterapkan di luar proses belajar-mengajar, sementara dalam kegiatan pembelajaran utama tetap menggunakan Bahasa Indonesia sesuai ketentuan pemerintah.

Untuk membantu siswa yang belum terbiasa menggunakan Bahasa Jawa atau berasal dari luar daerah, para guru siap membimbing penggunaan kosakata dan pemahaman nilai-nilai budaya Jawa secara bertahap dan berkelanjutan.

SDN Bulusan juga aktif mengikuti berbagai lomba budaya, termasuk Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2024. Dalam ajang ini, siswa berpartisipasi dalam berbagai cabang lomba seperti menulis cerkak atau cerpen, berpidato, mendongeng, komedi tunggal, membaca dan menulis aksara Jawa, membaca geguritan atau puisi, serta menembang macapat.

Baca juga:  Lauching Sekolah Berbasis Budaya, Siswa Gelar Pertunjukan Wayang Kulit

Kolaborasi antara siswa dan orang tua juga tampak dalam kegiatan budaya lainnya, seperti lomba memasak kudapan tradisional, pawai pakaian adat, dan menghias tumpeng yang diadakan dalam rangka lomba 17 Agustus. Sementara itu, peringatan Hari Kartini diwarnai dengan lomba pakaian adat terunik dan terfavorit.

Dengan branding Sekolah Budaya, SDN Bulusan berharap dapat membentuk karakter siswa yang tidak hanya cinta terhadap budaya lokal, tetapi juga memiliki rasa bangga dan kepemilikan terhadap warisan leluhur. Melalui kegiatan-kegiatan yang menanamkan nilai-nilai kesopanan, unggah-ungguh dalam berbahasa, serta pembiasaan berpakaian tradisional, siswa diarahkan menjadi pribadi yang santun dalam bertutur, hormat kepada sesama, dan memiliki kepekaan budaya. Selain itu, seni tradisi seperti dongeng, macapat, maupun karya tulis berbahasa Jawa diharapkan mampu menjadi wadah ekspresi kreatif siswa yang memperkaya identitas mereka sebagai generasi muda berakar kuat pada budaya bangsa.(Clariza Dina Ariani/Graceila Najwallaisya)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya

LAUNCHING SEKOLAH ADI PANGASTUTI SMA N 1...

Festival Keris 2024