30.3 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Semangat Digital SMP Negeri 37 Semarang

JATENGPOS.CO.ID-Transformasi digital telah dilaksanakan SMP Negeri 37 Semarang secara menyeluruh sejak masa pandemi COVID-19 hingga saat ini. Transformasi ini melibatkan seluruh warga sekolah guru, siswa, tim digitalisasi, dan mitra eksternal seperti Kominfo, Pijar Telkom, serta Pemkot Semarang. Berbagai inovasi diterapkan, mulai dari akses buku kurikulum merdeka secara daring, penggunaan barcode untuk layanan pengaduan dan saran, pengisian jurnal guru via link, hingga pengembangan literasi multimodal dan pembuatan majalah digital siswa. Seluruh inovasi ini dilakukan di lingkungan sekolah sebagai respons terhadap tantangan pembelajaran daring yang kemudian berkembang menjadi budaya digital sekolah. Pelaksanaan program dilakukan melalui pelatihan guru, pemanfaatan perangkat teknologi, dan dukungan infrastruktur digital sekolah.
Digitalisasi yang diterapkan tidak hanya berhenti pada penyediaan sarana, tetapi menyentuh langsung pada aspek pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, guru menggunakan berbagai media, termasuk LCD dan sumber digital lain untuk menyampaikan materi. “Siswa yang lupa membawa buku tidak perlu khawatir, karena dapat mengakses buku kurikulum merdeka melalui gawai mereka. Bagi siswa yang tidak memiliki perangkat, sekolah menyediakan laboratorium komputer sebagai solusi,” ujar Drs. Catonggo Sulistiyono, S.Kom, selaku kepala sekolah SMP Negeri 37 Semarang.

 Layanan sekolah pun turut mengalami perubahan. Kini, tersedia barcode pengaduan dan saran di setiap kelas, serta buku tamu digital yang memungkinkan pengguna memberi skor terhadap layanan yang diberikan sekolah. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menjadi sarana partisipasi aktif dari warga sekolah terhadap mutu pelayanan.
Selain itu, sekolah juga mengembangkan berbagai bentuk literasi multimodal yang tidak hanya berbasis teks, tetapi juga mencakup suara, gambar, dan video. Siswa didorong untuk menghasilkan karya seperti puisi digital, poster tematik, cerita pendek, hingga video refleksi. Semua hasil karya tersebut dikumpulkan dan dijilid berdasarkan kelas, menjadi dokumentasi yang mencerminkan proses belajar kreatif di sekolah.

Majalah digital juga menjadi salah satu produk unggulan dari ekstrakurikuler jurnalistik. “Kalau majalah cetak itu ada kendala biaya, nah kami beralih ke digital, jadi membuat tulisan lalu di-upload melalui platform FlipHTML,” terang Catonggo. Langkah ini dinilai lebih efisien sekaligus melatih siswa untuk terbiasa mempublikasikan karya mereka di media digital yang lebih luas jangkauannya.
Nantinya, sekolah akan mengintegrasikan program coding dan artificial intelligence (AI) ke dalam kegiatan belajar siswa. Beberapa guru telah mengikuti pelatihan berbasis in-on-in, dimulai dengan sesi pemaparan materi bersama, kemudian praktik secara mandiri, dan diakhiri dengan pertemuan lanjutan untuk evaluasi. Program ini direncanakan akan diterapkan melalui mata pelajaran informatika atau dijalankan sebagai kegiatan ekstrakurikuler, menyesuaikan dengan kesiapan sekolah.

Dukungan dari pemerintah daerah juga sangat signifikan. Pemkot Semarang telah menyediakan domain resmi untuk sekolah (web.smpn37.semarangkota.go.id) dan empat titik akses WiFi yang mencakup kelas 7, 8, 9, serta ruang tata usaha. Jaringan ini menjadi tulang punggung bagi kegiatan digitalisasi di lingkungan sekolah.

Dengan dukungan tersebut, transformasi digital terus berkembang dan menunjukkan dampak nyata di berbagai lini. Sekolah ini tidak sekadar mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga mengambil peran aktif dalam memimpin perubahan. Langkah-langkah digitalisasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan sekolah, tetapi juga memperkuat kesiapan siswa dalam menghadapi dunia yang semakin terhubung dan berbasis teknologi. (Clariza Dina Ariani/Rizka Aulia Sari)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya