JATENGPOS.CO.ID, Semarang – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah diminta terus mengembangkan inovasi dengan menggabungkan ilmu pengetahuan serta literasi sebagai upaya memudahkan pelayanan kepada berbagai lapisan masyarakat.
“Berimprovisasilah terus dan jangan pernah merasa sempurna, terus berinovasi serta saling menyempurnakan dalam melayani masyarakat,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan pengarahan kepada jajaran Dinas Arpus Jateng di Semarang, Senin.
Ganjar juga meminta Dinas Arpus Jateng menggandeng berbagai komunitas untuk membuat konten media sosial yang dekat dengan milenial misalnya dengan membuat permainan, memberikan pertanyaan sebutkan mengenai empat judul buku baru, atau sudah membaca berapa judul buku hari ini dengan hadiah pulsa Rp50 ribu.
Menurut Ganjar, kerja sama antara Dinas Arpus dengan komunitas itu untuk mencari format bagaimana meningkatkan minat baca dan menghidupkan perpustakaan.
“Berprinsiplah ‘panjenengan’ ada itu karena dibutuhkan, harus kompak, berinovasi, from nothing to something, buka mindset-nya,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Arpus Jateng Priyo Anggoro mengungkapkan pihaknya telah melakukan terobosan baru untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat, yakni dengan meluncurkan aplikasi berbasis android, i-Jateng dan Arsip Emas (Arsip Elektronik Masyarakat).
Aplikasi i-Jateng sudah diluncurkan pada 18 Juli 2017 yang bertujuan mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan literasi sehingga dapat mengakses buku-buku bacaan melalui aplikasi tersebut.
Kemudian, Arsip Emas bermanfaat untuk ruang penyimpanan arsip pribadi masyarakat berbasis aplikasi, dimana arsip penting dapat disimpan dan hanya bisa diakses secara pribadi.
Menurut Priyo, kedua aplikasi tersebut merupakan inovasi dari Dinas Arpus Jateng guna memberikan kemudahan bagi masyarakat.
“Kedua aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store. Ini adalah inovasi dari Dinas Arpus dalam menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat saat ini,” katanya.
i-Jateng selain mempermudah akses literasi bagi masyarakat, kata dia, juga untuk meningkatkan kesadaran membaca, tidak hanya lewat aplikasi, kenyamanan mengakses buku juga akan dikembangkan di perpustakaan agar masyarakat juga dapat tertarik untuk datang ke perpustakaan.
“Jadi, masyarakat bisa membaca buku yang diinginkan hanya lewat aplikasi. Buku-buku baru juga ada, mimpi saya ke depan aplikasi akan mengungkit kunjungan ke perpustakaan sehingga perpustakaan menjadi semacam tempat wisata. Ya, baca buku, diskusi sembari seperti nongkrong,” ujarnya. (fid/ant)