JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Semarang Medical Center (SMC) RS Telogorejo bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kotawaringin Barat (Kobar). Menggelar seminar update terkini jantung dan bedah syaraf serta workshop electrokardiogram (ECG).
Kegiatan selama 2 hari tersebut, dihelat di Hotel Brits Pangkalan Bun yang di ikuti oleh ratusan dokter sebegai peserta kegiatan, belum lama ini.
Dalam seminar ini hadir, dr M.Yusuf Suseno Sp.JP, FIHA selaku dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Ketua IDI Kobar dr Fachruddin, Prof dr Zainal Muttaqin, Sp. BS, Phd selaku dokter spesialis bedah saraf, dr Novie Widjaja, Sp.PD, FINASIM, MARS dan dr Muhammad Azhary Lazuardy, Sp.BS.
Direktur Semarang Medical Center (SMC) RS Telogorejo melalui Manajer Markom dan Humas, Andreas Yunian Media Putro mengatakan pihaknya berharap seminar yang diadakan ini dapat memberikan manfaat bagi para dokter untuk menambah wawasan dalam bidang kardiologi dan bedah syaraf.
“Kami dari SMC RS Telogorejo membuka lebar pintu akses bagi rekan-rekan dokter di wilayah Kobar untuk kolaborasi dalam layanan di bidang jantung dan bedah syaraf”, ujar Andreas Yunian Media Putro kepada awak media.
Sebagai salah satu rumah sakit rujukan, Semarang Medical Center (SMC) RS Telogorejo memiliki 3 program layanan unggulan yaitu layanan jantung, bedah syaraf dan bayi tabung.
“Dan untuk memudahkannya, SMC RS Telogorejo berusaha memperluas jaringannya untuk membangun hubungan kerja sama dengan rumah sakit lain di luar Pulau Jawa”, imbuhnya.
Andreas menambahkan, persoalan Acute Coronary Syndrome (ACS) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang menjadi topik pembahasan utama karena menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi di masyarakat.
Sedangkan di untuk bidang syaraf, salah satu topik pembahasannya yaitu berkaitan dengan epilepsi (ayan). Sebuah gangguan sistem persarafan sentral yang mana aktivitas otak menjadi tidak normal. Gangguan ini dapat menimbulkan kejang hingga hilangnya kesadaran.
“Forum diskusi ini membahas tentang diagnosis dan tata laksana penanganan terkini ACS dan tindakan bedah syaraf untuk epilepsi dan tumor otak. RS Telogorejo telah berpengalaman melakukan penanganan penyakit jantung mulai diagnostik, jantung bocor, kateterisasi jantung hingga penanganan bedah jantung terbuka, serta tindakan operasi bedah epilepsi hingga bedah minimal invasif untuk parkinson”, terang Andreas.
Senada, Ketua IDI Kobar dr Fachruddin menyatakan penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang cukup tinggi mengakibatkan kematian di Kobar.
Belum adanya dokter spesialis jantung maupun peralatan yang memadai membuat penanganan pasien ini harus dirujuk ke rumah sakit yang berada di luar daerah.
Untuk itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada RS Telogorejo yang telah mengadakan seminar ini sehingga menjadi acuan bagi para dokter apabila menemukan pasien yang mengalami masalah jantung maupun syaraf.
“Kami dari IDI Kobar sangat terbantu dengan kegiatan yang diselenggarakan RS Telogorejo. Untuk kegiatan ini tidak hanya IDI Kobar tetapi juga Lamandau, Seruyan, Sukamara dan Kotawaringin Timur juga kita rangkul. Semuanya ditanggung RS Telogorejo Semarang,” kata Fachruddin. (biz/ucl)