JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jateng terus melakukan vaksinasi booster di Wilayah Jawa Tengah. Pekan ini ada 24 titik sasaran kabupaten/kota dengan alokasi 30 ribu dosis vaksin.
Di wilayah Kabupaten Sukoharjo terbagi 17 titik dengan target 1500 dosis, yang digelar selama dua hari, Selasa – Rabu (22-23/3/2022).
“Binda Jateng masih melanjutkan vaksinasi Door To Door (DTD) pada masyarakat umum, utamanya booster pada 24 Kota/Kabupaten di Jawa Tengah dengan tujuan agar terciptanya herd immunity masyarakat yang kuat.” Ujar Brigjen TNI Sondi Siswanto, dalam rilisnya.
Kabinda Jateng juga menambahkan, vaksinasi digelar pada 2 Kota, 22 Kabupaten di Provinsi Jateng antara lain di Kota Magelang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Wonosobo, Banyumas, Grobogan, Magelang, Rembang, Kebumen, Purbalingga.
Lalu, Temanggung, Demak, Banjarnegara, Karanganyar, Brebes, Boyolali, Cilacap, Kudus, Purworejo, Blora, Pekalongan, Pemalang, Jepara,dan Sukoharjo dengan target yang dilakukan sebanyak 30.000 dosis vaksinasi.
“Kegiatan ini merupakan upaya Binda Jateng dalam mengatasi ancaman kesehatan khususnya bahaya COVID-19 varian Omicron dan kami akan terus melakukan upaya bersama-sama pemerintah daerah untuk mengatasi masalah kesehatan karena pandemi COVID-19,” katanya.
Di Sukoharjo, salah satu lokasi vaksi BIN di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, dengan sasaran vaksin 1, 2 dan booster.
Pendeta Zakheus sekretaris umum BKGS (Badan Kerjasama Gereja gereja Sukoharjo) selaku penyelenggara mengatakan pihaknya ‘diajak’ menjadi penyelenggara dari kalangan umat Kristiani di empat lokasi gereja, yakni GBI Emunah Solobaru (10 Maret), GUPDI Gatak (17 Maret), Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Sukoharjo (23 Maret) dan GKJ Grogol (30 Maret).
“Kuota vaksin mengikuti kebutuhan. Ini bentuk dukungan partisipasi Gereja mendukung percepatan vaksin dan herd immunitydi Sukoharjo segera tercapai,” kata Pendeta Zakheus.
Romo Saji, dari Gereja Katolik Hati Kudus Yesus menambahkan pihaknya mengucap terima Gereja Hati Kudus Yesus terlibat atau digunakan menjadi lokasi vaksinasi untuk masyarakat umum.
“Kami umat kristiani berharap dengan percepatan vaksin ini masyarakat semakin sehat, bisa berkarya kembali, hidup bermasyarakat. Karena kesehatan mempengaruhi kualitas hidup, untuk ekonomi yang lebih sehat juga,” ungkap Romo Saji. (Dea/bis/rit)