GI Tambak Lorok dan GI Tegalherang Siapkan Langkah Hadapi Banjir

- ANTISIPASI BANJIR- PLN UIT JBT mengoptimalkan langkah antisipasi gangguan kelistrikan disejumlah Gardu Induk rawan banjir diantaranya adalah Gardu Induk 150 kV Tambak Lorok yang terletak di Kota Semarang dan Gardu Induk 150 kV Tegalherang, di Kabupaten Karawang. FOTO : IST/ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Memasuki puncak musim penghujan, PLN UIT JBT mengoptimalkan langkah antisipasi gangguan kelistrikan disejumlah Gardu Induk rawan banjir diantaranya adalah Gardu Induk 150 kV Tambak Lorok yang terletak di Kota Semarang dan Gardu Induk 150 kV Tegalherang, di Kabupaten Karawang. Kedua gardu induk tersebut memiliki fungsi vital terhadap kelancaran pasokan listrik khususnya di Kabupaten Karawang dan di Kota Semarang.

Gardu Induk Tambak lorok berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari PLTU Tambak Lorok dan PLTGU Indonesia Power sebesar 1000 MW. Sementara GI Tegalherang memiliki peranan penting dalam mensuplai pasokan listrik di subsistem kelistrikan Karawang – Bekasi.

Manager PLN UPT Semarang, Titi Murdiyati mengatakan, untuk menyikapi kondisi ini, pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan terhadap ketinggian air terutama pada saat terjadi hujan lebat melalui pemantauan level air. Selain itu, Tim PLN UPT Semarang juga telah menyiagakan kebutuhan material-material dan peralatan untuk pemantauan darurat bencana.

Baca juga:  PLN Sukses Kawal Keandalan Kelistrikan Pemilu 2024

Seperti diketahui, bahwa letak geografis Gardu Induk 150 kV Tambaklorok yang berada dekat dengan laut dan tambak menyebabkan gardu tersebut rawan banjir akibat naiknya level permukaan air dari siklus pasang surut.


“Sejumlah peralatan dan personil disiagakan untuk kondisi darurat bencana, salah satunya dengan mengendalikan banjir melalui pemaksimalan pompa air, melakukan perbaikan performa air serta membuat sejumlah tanggul untuk lokasi prioritas,” kata Titi Murdiyati.

Hal yang sama juga dilakukan oleh PLN UPT Bekasi untuk menyiagakan pasokan listrik terutama di daerah rawan banjir, salah satunya Gardu Induk 150 KV Tegalherang.

Manager PLN UPT Bekasi, Yaya Supirman mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 3 posko di wilayah kerja PLN UPT Bekasi dan 116 personil yang tersebar di 2 ULTG serta 20 Gardu Induk. Selain itu, tim PLN UPT Bekasi juga menyiagakan sejumlah peralatan seperti genset, perahu karet, pompa air, 12 unit kendaraan operasional serta membuat tanggul siaga banjir yang diprioritaskan pada gardu induk rawan banjir.

Baca juga:  PLN Sigap Amankan Suplai Listrik

“Menghadapi ancaman musim penghujan yang dapat berpotensi menganggu keandalan pasokan listrik, kesiapsiagaan personil dan alat sangat diperlukan,” ungkap Yaya.

PLN terus berupaya mengoptimalkan keandalan pasokan listrik melalui pantauan intensif kondisi dilapangan. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir.

“Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dihimbau untuk mematikan listrik dari mini circuit breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui contact center 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile,” pungkas Yaya.(aln)