Gibran Jamin Pendidikan Tiga Anak Yatim Piatu Karena Covid-19

Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengantarkan ketiga anak yatim piatu karena Covid-19 naik ke mobil dinas miliknya usai bertemu di ruang walikota. 

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Walikota Solo, Gibran Rakabuming menegaskan akan menanggung pendidikan tiga anak-anak yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal karena Covid-19. Bahkan ketiga saudara kandung warga Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan itu bisa menyelesaikan pendidikannya hingga bangku perkuliahan.

Ketiga anak masing-masing bernama Early Oryza Nesta Sarjono (16), Efelyn Dora Liginia (14), dan Rio Andreas Stenny (12) itu dijemput oleh sopir dinas walikota dengan menggunakan mobil dinas sedan dari rumah menuju ke kantor walikota. Pun ketika pulang, ketiganya juga diantar menggunakan mobil yang sama.

“Intinya pendidikannya kami tanggung biar semua biar sampai kuliah. Nanti bentuk bantuannya tabungan pendidikan,” ucapnya kepada wartawan usai bertemu dengan tiga anak yatim piatu tersebut di ruang walikota kompleks Balaikota Solo.

Ditanya mengenai bentuk bantuan lain yang diberikan kepada ketiganya, Gibran enggan membeberkan lebih lanjut.

“Tidak perlu saya sebut. Yang jelas saat ini baru diurus pindah KK (Kartu Keluarga) karena sekarang ikut buliknya. Nanti lanjut BPMKS-nya untuk sekolahnya. Yang penting pendidikannya kita urus dulu, kasihan mereka masih kecil-kecil. Tadi tak tanyain juga katanya mau kulian semua, ya akan kita biayai paling ndak S1,” imbuhnya.

Terkait anak-anak lainnya yang kemungkinan mengalami nasib serupa, Gibran mengatakan Pemkot Solo telah melakukan penyisiran. Ia tidak menampik jika masih ada warga kota bengawan lainnya yang menjadi yatim atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal karena Covid-19.

“Ya nanti semua kita bantu. Laporan juga sudah masuk beberapa, makanya kita sisir juga ini lewat Pak Lurah. Intinya jangan sampai ada anak yang terlantar atau putus sekolah karena orang tuanya meninggal karena Covid-19,” tandasnya.

Sementara itu, Nesta, anak tertua dari tiga bersaudara itu mengatakan mereka menjadi yatim piatu setelah ayahnya meninggal karena Covid-19 tepat lima hari yang lalu.

“Sebelumnya mamah meninggal karena tumor Februari lalu. Sekarang tinggal sama bulik,” ucapnya.

Ia pun mengaku lega mendapatkan kepastian bisa melanjutkan sekolah meski sudah tidak memiliki orang tua. “Tadi dapat bantuan dana buat keperluan sekolah, juga alat-alat sekolah. Semoga bisa bermanfaat bagi masa depan,” ujarnya.

Sebelumnya, tiga bersaudara ini juga mendapatkan bantuan sembako dari Polresta Solo yang didistribusikan Sat Sabhara. (jay)