JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Lonjakan kasus COVID-19 di beberapa daerah di Jawa Tengah menjadi kewaspadaan khusus. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mewajibkan warga dari daerah zona merah yang masuk ke Solo wajib menjalani swab.
Gibran Rakabuming Raka mengajak masyarakat semakin waspada dengan kondisi tersebut. Dia kembali melakukan pengetatan di wilayah Solo, salah satunya memberlakukan wajib swab bagi pendatang.
“Dari zona merah (masuk Solo) wajib swab. Ada yang mau hajatan, perjalanan dinas ditunda dulu. Mohon maaf, (kasus Corona di) Wonogiri, Sragen itu kan karena hajatan di Kudus. Makanya tolong dikurangi dululah kegiatan-kegiatan semacam itu. Kita ini kan sudah cukup baik, terkendali, vaksinasi cepat. Event-event kita tahan juga,” kata Gibran kepada wartawan di Solo, Rabu (16/6).
Tingginya kasus Corona di sekitar Solo, akhirnya berdampak juga pada tingkat keterisian rumah sakit di Kota Solo. Hingga pagi ini, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Solo mencapai 80,66 persen.
Jumlah tersebut dihitung dari total jumlah tempat tidur di ruang isolasi 16 RS di Solo, yakni 636 tempat tidur. Sementara ruang ICU juga sudah hampi penuh, yakni mencapai 94 persen dari total 127 tempat tidur.
“BOR rata-rata 80,66 persen. Khusus ICU sudah 94,9 persen. Tapi beberapa sudah penuh 100 persen, RSJD, RS Kasih Ibu, RSUD Bung Karno,RS Hermina, RS Panti Waluyo penuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, saat dijumpai di Balai Kota Solo, Rabu (16/6).
Kapasitas tersebut, kata dia, sebetulnya sudah ditingkatkan dari jumlah sebelumnya. Namun berdasarkan surat edaran Menteri Kesehatan, setiap rumah sakit diminta menambah lagi jumlah tempat tidur sebanyak 40 persen.
“Melalui surat edaran yang kesekian kalinya, RS diminta menambah 40 persen. Kalau terkendala alat, akan kita mintakan ke pemerintah,” ujar dia.
Menanggapi kondisi tersebut, Gibran Rakabuming juga menegaskan bahwa tingginya BOR RS karena dipenuhi pasien dari luar Solo. Putra Presiden Joko Widodo itu menyebut kasus di Solo sudah cukup landai.
“Isinya kan orang luar kota semua. Warga kita kan sehat semua. Banyak banget. (Pasien dari Asrama Haji) Donohudan dikirim ke sini juga,” ujar Gibran.
Dia pun meminta RS segera menambah kapasitas ruang isolasi dan ICU. Selain itu, Gibran juga menyiapkan pusat karantina di Solo Technopark khusus untuk warga Kota Solo.
“Technopark kapasitas 100-an, tapi bisa ditambah bed lagi. Tenang saja. Kita masih punya cadangan,” kata dia.(udi)