JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – GoTo yang menanungi Tokopedia dan GoJek terus menggaungkan gerakan #BangkitBersama dalam mengantarkan UMKM lokal merajai pasar. Gerakan ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal, termasuk di Jateng, melalui digitalisasi, agar dapat menjadi juara di negeri sendiri.
CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya menjelaskan, era digitalisasi ini merupakan tantangan tersendiri bagi UMKM dalam memasarkan produk. Pasalnya, tidak sedikit yang salah kaprah mengartikan digitalisasi.
“Banyak yang menganggap, digitalisasi itu teknologi. Padahal sebenarnya digitaliasi itu hanya sarana. Jadi, UMKM harus bertransformasi atau mengubah cara dalam hal pemasaran, produk, dan lain sebagainya,” jelasnya, dalam acara ‘Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia’ di Semarang, yang disiarkan secara daring, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, Tokopedia tidak hanya memberi fasilitas lapak online. Namjn juga memberikan pelatihan dan pendampingan agar UMKM lokal bisa merajai pasar nasional.
“Kami memberikan panggung untuk promosi dan ekspansi pasar, serta menghadirkan solusi melalui teknologi untuk meningkatkan skala bisnis,” ungkapnya.
Beberapa inovasi pendekatan hyperlocal telah dilakukan. Seperti etalase yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat.
“Ini demi memberikan UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Jadi tidak perlu pindah ke ibukota untuk menjadi juara,” paparnya.
Inovasi ini dilakukan karena dia melihat ada ketimpangan pasar saat awal pandemi. UMKM yang berada di daerah tidak bisa mengambil pasar di ibukota.
“Nah kalau menguasai pasar nasional saja susah, bagaimana UMKM kita bisa menguasai pasar internasional? Tidak perlu bicara soal ekspor dulu jika pasar dalam negeri saja belum dikuasai,” bebernya.
Dari terobosan hyperlocal, Tokopedia mencatat ada pertumbuhan sekitar rata-rata transaksi tumbuh sekitar 1,5 kali lipat daripada kuartal III tahun 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu. Artinya, Jumlah penjual Jateng di Tokopedia juga bertumbuh hampir 1,5x lipat.
Transaksi GoSend juga tumbuh 20 persen pada Agustus 2021 dibanding 2020, sedangkan transaksi GoFood melonjak 125 persen.
“Lewat gerakan #BangkitBersama yang menggunakan pendekatan hyperlocal, kami berharap bisa memperkuat kontribusi Grup GoTo terhadap pemulihan ekonomi,” imbuh CEO GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Soelistyo.
Komisaris Tokopedia, Wishnutama menuturkan, selama pandemi, lebih dari 4 juta mitra usaha bergabung di ekosistem Tokopedia, Gojek maupun GoPay. Kini total jumlah mitra usaha di ekosistem GoTo mencapai lebih dari 11 juta dan hampir seluruhnya UMKM lokal.
“Mengingat UMKM adalah penyokong ekonomi nasional, kolaborasi dengan para mitra strategis, termasuk pemerintah daerah, sangat penting guna mendorong produk UMKM lokal semakin juara di negeri sendiri,” paparnya.
Gerakan #BangkitBersama mencakup berbagai program untuk meningkatkan kapasitas UMKM Jateng dari sisi produksi, pemasaran, branding hingga pengembangan usaha.
Misalnya, Sekolah Kilat Seller (SKS), Kelas Inkubasi UMKM GoTo bersama UNS dan berbagai pelatihan rutin yang dilaksanakan dengan berbagai dinas di tingkat kota, provinsi serta kabupaten di Jawa Tengah.
Ada juga halaman khusus Kumpulan Toko Pilihan (KTP) Semarang dan Solo dengan berbagai penawaran menarik yang dapat membuat belanja masyarakat akan produk dari UMKM Jateng bisa lebih efisien.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengapresiasi tingginya kepedulian dari pemilik marketplace tersebut terhadap UMKM. Apalagi, kerjasama sebelumnya juga sudah pernah dilakukan. Ganjar berharap, UMKM di Jateng makin percaya diri untuk terus maju.
“Pengalaman-pengalaman selama ini sudah mendorong mereka untuk bisa punya metode baru dalam berjualan dan ternyata menjual melalui marketplace apalagi yang sudah unicorn begini ternyata cepet banget,” katanya.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah UMKM di Jawa Tengah yang telah merasakan langsung peningkatan penjualan di tengah pandemi karena bergabung dengan marketplace.
UMKM tersebut antara lain Patrobas, Heritage Brass, Mbok Berek, bahkan toko kelontong lestari yang mengaku penjualannya meningkat drastis dan terbantu pemasarannya karena tak harus pergi ke pasar.
“Kita akan dorong untuk UMKM kita agar mereka menggunakan cara ini, dengan digital marketing agar mereka bisa tersebar kemana-mana sambil nanti kita dampingi, mereka bisa kita latih,” tandas Ganjar.(aln)