GP Ansor Siap Amankan Gereja

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) di Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang. FOTO: AHMAD SHOFA/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, REMBANG –  Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan VI di Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang. Kegiatan yang dimulai Rabu (6/12) hingga Minggu (10/12) mendatang, dibuka oleh Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.

Dalam sambutannya,  Gus Yaqut, demikian ia biasa disapa menjelaskan, PKN kali ini mengambil tema “Yang Waras Jangan Ngalah”.

Tema itu sebagai bentuk penegasan sikap Ansor yang tidak diam, ketika paham kebangsaan Indonesia diganggu.

“Misalnya ketika Ansor dihujat saat menjaga gereja.  Yang dijaga Ansor pada hakikatnya bukan gereja, melainkan menjaga komponen bangsa yang pernah bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujar Hus Yaqut.


Gus Yaqut yang merupakan tokoh kelahiran Rembang menambahkan, Ansor tidak hanya menjaga gereja. Jika diminta untuk membantu menjaga keamanan ibadah umat beragama lainnya,  maka Ansor juga siap turun bersama.

Baca juga:  Tokoh Khonghucu Apresiasi Menag Ucapkan Salam Wei De Dong Tian

Namun ia menekankan, apa yang dilakukan oleh Ansor itu, tidak berlaku selamanya. “Ansor akan berhenti melakukan hal yang demikian, apabila para penebar teror yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, binasa dari negeri ini,” tegasnya.

Gus Yaqut pun berpesan kepada seluruh kader Ansor,  termasuk di dalamnya Banser untuk tidak berkecil hati ketika dihujat, hanya karena ingin menjaga Indonesia.

Sementara itu, perayaan Natal dan Tahun baru mendatang diantisipasi serius oleh Pemkab Rembang. Membahas persoalan yang mungkin terjadi selama momen tersebut, rapat koordinasi Ekonomi, Keuangan, Industri dan Perdagangan (Ekuinda), pun digelar di Rembang belum lama ini.

Tak hanya tentang keamanan menjadi pembahasan.  Harga dan ketersediaan bahan pangan, serta antisipasi terjadinya bencana menjadi sorotan.

Baca juga:  GP Ansor Minta Karaoke Ditutup

Asisten II Sekda Rembang Abdullah Zawawi mengatakan,  cuaca yang biasanya terjadi di akhir tahun kurang bersahabat  memang menjadi perhatian pemkab.

“Jika terjadi bencana misalnya saja banjir, juga bisa menghambat arus kendaraan yang biasanya mengalami peningkatan volume di perayaan Natal dan tahun baru,” katanya.

Sementara dari penyampaian laporan dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Instansi vertikal seperti TNI, Polri termasuk Bulog, juga telah siap dalam mengantisipasi terjadinya musibah selama rentan waktu Natal sampai tahun baru.

“Seperti Bulog juga siap dalam ketersediaan pangan selama natal dan tahun baru. Termasuk di bulan-bulan yang iklimnya ekstrim ini, tidak cuma pangan, ketersediaan gas juga kita antisipasi,” tuturnya.

Baca juga:  Jumlah Pemeriksaan Tes Swab di Kudus Catat 15.930 Orang

Dalam rakor tersebut  semua instansi yang hadir juga sepakat membuat grup  whatsapp.  Grup tersebut akan mempercepat  alur komunikasi dan koordinasi, jika terjadi kondisi darurat atau bencana.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang melalui Sekretarisnya, Anjarwati, mengungkapkan, puncak musim penghujan terhadi bulan Desember minggu ke-3 sampai Januari 2018.

Sedangkan dari sisi kesiapan, BPBD setempat siap secara logistik dan fasilitas. BPBD juga telah menjalin kerjasama dengan 12 organisasi relawan dalam hal penanganan bencana di Rembang.(sov/rif)