JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengeluarkan instruksi untuk tidak menggunakan atribut Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama tersebut untuk kepentingan politik. Surat instruksi tersebut ditandatangani langsung Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas pada seluruh pengurus.
Surat instruksi ini sebagai tindak lanjut mencermati dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Mengantisipasi eksalasi menjelang pemilu yang semakin meningkat, pimpinan GP Ansor memberi instruksi pada seluruh kader dan pengurus. Yakni melarang atribut seperti seragam, lagu, dan atribut lainnya termasuk aset untuk kepentingan politik praktis.
Termasuk juga penggunaan atribut untuk mengawal atau kampanye bagi calon presiden dan wakil presiden, caleg maupun kepala daerah dari parpol manapun. Selain itu juga melarang menyampaikan dukungan mengatasnamakan GP Ansor. Lantas para kader diminta tetap khittah NU 1926 dan 9 pedoman berpolitik bagi warga NU sesuai keputusan Muktamar ke 28 tahun 1989.
Perihal surat tersebut Ketua Cabang GP Ansor Sragen Endro Supriyadi menyampaikan kader dan pengurus siap untuk menaati instruksi pimpinan. Dia menegaskan kader GP Ansor Sragen sudah sangat dewasa dalam berorganisasi.
”Sahabat – sahabat Ansor sudah cukup dewasa dan mengerti terkait peranannya dalam menyukseskan dan berkontribusi pada perhelatan pemilu 2024, kami akan menaati yang telah diinstruksikan pimpinan,” ujarnya,
Endro menyampaikan terkait instruksi ini akan disampaikan pada seluruh kader sampai akar rumput. Dia menyampaikan banyak kader GP Ansor yang terjun dan berpartisipasi dalam pemilu 2024 ini. Tidak hanya satu partai, namun beragam parpol. ”Kader GP Ansor juga ada yang terjun ke berbagai parpol. Sejauh ini tetap paham tanggungjawab dan dewasa dalam bersikap,” terangnya. (ars)