Grebek Kutowinangun Kidul Napak Tilas Perjuangan Diponegoro

Penyerahan kenduri tumpeng oleh Ibh Denok Sinoeng di acara Kenduri dan Kirab Budaya Kutowinangun Kidul. ( foto : ist/dekan jateng pos)

JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA – Kenduri dan Kirab Budaya dalam Grebeg Kutowinangun Kidul bertajuk “Nguri-nguri Kabudayan Leluhur” yang diadakan di Jalan Nanggulan, Minggu (12/11) berlangsung sangat meriah.

Masing-masing RW Kelurahan Kutowinangun Kidul menampilkan keberagaman budaya yang ada.
Acara budaya ini dihadiri Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, beserta Istri dan Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, beserta Istri, sejumlah kepala OPD, Camat Tingkir dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengucapkan rasa berterimakasihnya kepada Disbudpar dan Kelurahan Kutowinangun Kidul yang telah menyelenggarakan acara ini sebagai pengingat akan nilai-nilai kebudayaan dan kepahlawanan yang dapat diajarkan kepada anak-anak. “Dengan mengangkat narasi Johar Manik sebagai Panglima Diponegoro dalam grebeg ini, paling tidak warga-warga disini bahkan satu kota menjadi tau nilai-nilai apa yang diberikan kepada kita semua yang menjadi bagian dari jatidiri Kota Salatiga,” katanya.

Sementara Pj Wali Kota Sinoeng N Rachmadi berharap event seperti ini harus terlaksana setiap tahunnya untuk pelestarian budaya dan meningkatkan kreativitas masyarakat sekitar. “Acara ini harus berlanjut setiap tahun dan pasti akan ada varian yang lebih bagus lagi, ini kali kedua saya ikut bu lurah, pokoke luwih etes,” katanya.
Dikatakan Sinoeng, ia sempat berinteraksi dengan anak-anak, jika penanaman nilai budaya serta melestarikannya harus dilakukan sejak dini. “Inilah cara-cara kita di sekolahan, pelajaran bahasa daerah bukan mengenalkan tutur bahasa tetapi juga tembang-tembang jawa, dan ini related sekali dengan apa yang disampaikan oleh pak Dance Ishak Palit tadi, nguri-nguri kabudayan,” katanya.

Sementara Lurah Kutowinangun Kidul Titin Eka Novia mengucapkan rasa terimakasihnya kepada warga Kutowinangun Kidul dan pihak-pihak terkait yang ikut mensuksesakn kegiatan budaya ini. Hal ini tak lain sebagai bentuk melestarikan budaya dan kearifan lokal yang ada di Kutowinangun Kidul, termasuk juga meneladani seorang tokoh sejarah perjuangan dalam perjuangan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah, yaitu Johar Manik.

” Selain melastarikan budaya, kegiatan ini juga sekaligus untuk mengisi momen Hari Pahlawan, untuk menanamkan semangat nasionalisme, karena kirab ini untuk napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro di Salatiga,” katanya. (deb)