Gunakan Bahasa Jawa dengan Iringan Musik Gamelan

Misa Malam Paskah di Gereja Simo Berlangsung Khidmat

KHIDMAT: Misa malam Paskah di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Simo, Boyolali berlangsung khidmat. Foto : aji jarmaji/jateng pos
KHIDMAT: Misa malam Paskah di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Simo, Boyolali berlangsung khidmat. Foto : aji jarmaji/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Misa malam Paskah di Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Simo, berlangsung khidmat. Misa yang dipimpin Rm JB Rudy Hardono dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Jawa dan iringan musik gamelan.

Ratusan jemaat dari wilayah Simo dan sekitarnya mulai berdatangan ke gereja sejak sore hari. Banyaknya jemaat, hingga meluber ke halaman depan dan samping.

Dengan menggunakan penerangan lilin, mereka mengikuti Misa malam Paskah. Puluhan jemaat bahkan sampai duduk di taman depan gereja. Misa yang dimulai pukul 19.00 WIB itu berlangsung hingga pukul 22.00 WIB. Mereka pun mengikuti hingga akhir.

Wakil Ketua Dewan Paroki administrasi Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus, Simo, Budi Prasetyo, mengatakan dalam Misa Malam Paskah kali ini memang menggunakan bahasa Jawa dan iringan musik gamelan. Penggunaan bahasa daerah dan musik tradisional Jawa tersebut dilaksanakan di Gereja ini setiap tiga tahun sekali.

“Tujuannya untuk nguri-uri kebudayaan Jawa. Kebetulan gereja disini juga sudah mempunyai seperangkat gamelan, maka itu kita manfaatkan,” ujar Budi Prasetyo, usai Misa.

Umat di gereja tersebut, lanjut dia, juga banyak yang bisa bermain musik gamelan atau musik karawitan. Bahkan, ada yang berprofesi sebagai dalang.

“Dan anak-anak disini juga sudah kita latih (musik karawitan) untuk sebagai generasi penerus,” katanya.

Berkait pesan yang disampaikan dalam Misa Malam Paskah, jelas dia, yakni kebangkitan Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa umatnya. “Bagaimana Yesus Kristus bangkit dari salip karena dia menebus dosa kita,” jelasnya.

Pihaknya juga mengajak kepada semua umat untuk terus menanamkan cinta kasih kepada sesama. Sehingga terjalin persatuan dan kesatuan, serta masyarakat yang bermartabat, beriman dan sejahtera.

Pelaksanaan Misa malam Paskah di gereja ini pun mendapat pengamanan dari Kepolisian, Koramil dan Satpol PP setempat. Acara pun berlangsung aman dan lancar.

Kirab Gunungan Telor

Sementara itu umat Gereja Sidang Jemaat (GSJ) Imanuel Boyolali, menggelar perayaan Paskah dengan kirab gunungan telor dan hasil bumi berbarengan kegiatan car free day (CFD), Minggu (1/4) pagi. Paskah kali ini, umat kristiani Boyolali juga mendoakan gelaran Pilkada, baik Pilgub hingga Pilpres nanti bisa berlangsung damai.

Pendeta Gereja Sidang Jemaat (GSJ) Imanuel Boyolali, Kris Handrika Imanuel Raharjo, mengatakan lebih dari 5.000 telor yang dibagikan dalam kegiatan itu. Jenis telor yakni telor bebek, ayam, dan puyuh.

“Ini menunjukkan keberagaman yang harus terus dijaga. Gunungan ini kan juga mengadopsi kebudayaan Jawa, yang menunjukkan bagian besar di bawah adalah umat dan kerucut di atas menunjukkan posisi Tuhan,” kata dia. (aji/biz/saf)