Guru Pagar Alam Sumsel Studi Banding ke SMPN 17 Semarang

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Sejumlah guru dan tenaga kependidikan (Tendik) dari Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sumatera Selatan melakukan studi banding di SMP N 17 Semarang.

Kegiatan dilaksanakan Kamis(28/10) di sekolah yang berlokasi di Jalan Gabeng Raya Jangli , Tembalang.

Hadir pada kesempatan itu, Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Disdik Kota Semarang dan Ardiansya, S.Pd, wakil dari Dinas Pendidikan Pagar Alam, serta Kepala SMP 17 Semarang, Heppy Anggaryani Sri Wilujeng, S.Pd.

Pada kesempatan tersebut, Kasi Kurikulum SD Kota Semarang, Agus Sutrisno menjelaskan bahwa keberadaan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa menjadi mulok wajib di Jawa Tengah. Hal tersebut sesuai dengan regulasi Pergub dan SK gubernur Jawa Tengah, yang mewajibkan bahasa Jawa diajarkan di sekolah semua jenjang baik SD, SMP, hingga SMA/SMK.

Sebelum adanya regulasi tersebut menurutnya, muatan lokal di sekolah masih beragam. Setelah regulasi ada, mulok bahasa Jawa wajib diajarkan di sekolah-sekolah termasuk di Kota Semarang.

Sementara itu Ardiansyah, SPd dari Disdik Pagar Alam Sumater Selatan menurutkan, pihaknya memang mengelola muatan lokal bahasa daerahnya yaitu Base Basemah. Base Basemah digunakan dalam tindak tutur atau komunikasi di masyarakat. Maka menurut Ardiansyah dinas pendidikan akan mengelola lebih efektif. Hanya saja menurutnya selama ini disdik Pagar Alam belum melakukan penjajagan dengan perguruan tinggi untuk stok gurunya. Di lapangan belum ada guru lulusan sarjana Base Basemah.

Lebih lenjut menurut Ardiansyah, pihaknya akan belajar banyak dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang khususnya dalam pengelolaan muatan lokal bahasa Jawa. Di Semarang menurutnya sudah tertata. Bukan hanya itu, ia yakin dengan sebaran penutur bahasa Jawa yang dominan di Indonesia, maka kunjungan kerja di Semarang tidak salah sasaran.

Sementara itu, Kepala SMP 17 Semarang menuturkan bahwa kegiatan studi banding di SMP 17 Semarang merupakan hal yang istimewa.

“Kami mewakili sekolah mengucapkan selamat datang di sekolah kami. Sekolah kami senang didatangi tamu untuk sama-sama belajar. tukar pengalaman dalam pengelolaan dan pembelajaran khususnya muatan lokal,”Ujarnya di sela sambutan.

Tukijo guru bahasa Jawa SMP 17 Semarang mengamini yang disampaikan Kasi Kurikulum Kota Semarang bahwa nasib mulok bahasa jawa memang didukung regulasi dri provinsi. Lebih lanjut Tukijo menjelaskan dalam desain dan implementasi pembelajaran, mulok bahasa Jawa di Kota Semarang’ diopeni” dengan salah satunya dilibatkan kegiatan peningkatan kompetensi. Praktik pembelajaran mulok di kelas selama ini sudah beradaptasi dengan perkembangan abad 21 dan TIK. Model pembelajaran bahasa Jawa sudah dilakukan dengan memaksimalkan piranti teknologi termasuk memanfaatkan andorid siswa.

Di akhir sesi, saling betukar cendera mata. rombongan dari Dinas Pagar Alam tampak antusias ingin mempelajari penyusunan kurikulum mulok dan praktik pembelajarannya di sekolah. (*/tkj/jan)