JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Calon Bupati (Cabup) Petahana Semarang H Ngesti Nugraha yang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Hj Nur Arifah (MUTIARA) menghadiri acara kebudayaan Merti Dusun Bungkal, Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, kemarin malam.
Tradisi Merti Dusun sebagai simbol ungkapan rasa syukur warga Bungkal, yang pada puncak perayaan kali ini dimeriahkan pagelaran seni budaya Wayang Kulit. Ngesti Nugraha terlihat ceria saat ratusan warga yang menyaksikan pertunjukan menyambutnya penuh hangat dan suka cita.
“Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kepala Dusun Bungkal dan jajaran serta Kepala Desa Pucung dan Camat Bancak, tokoh masyarakat dan agama juga seluruh warga Bungkal dan sekitarnya telah melaksanakan tradisi yang penuh kearifan lokal ini,” ujar Ngesti Nugraha yang tengah cuti mengikuti Pilkada ini, kepada Jateng Pos, seusai acara.
Menurut Ngesti Nugraha berkat gotong-royong dan kekompakan warga Bungkal acara Merti Dusun dapat terlaksana dengan lancar. Pagelaran Wayang Kulit ini merupakan bukti sumbangsih dan keberhasilan kolaborasi warga bersama-sama pemerintahan setempat.
“Sekali lagi saya menghormati dan berterima kasih. Semoga tradisi Merti Dusun membawa berkah semakin bertambah rezeki, keselamatan, ketentraman, serta kemakmuran bagi warga Bungal,” tambahnya.
Dijelaskan Cabup Petahana yang diusung 17 partai politik ini, pihaknya sangat mendukung kesenian Wayang Kulit dapat diadakan di acara-acara kebudayaan lokal, menjadi ciri warisan budaya yang kaya nilai seni dan sarat filosofi yang adi luhung sebagaimana pernah diajarkan para leluhur.
“Pertunjukan Wayang Kulit tidak sekedar hiburan, namun juga menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan leluhur kita. Mengajarkan kearifan dan kebijaksanaan karena dalam pertunjukannya menggambarkan perjalanan hidup seseorang (lakon) dalam mencari jati mencapai kehidupan yang lebih baik dan penuh kebahagiaan,” jelasnya.
Melalui pertunjukan kesenian ini, lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang ini, generasi muda dapat belajar tentang nilai-nilai budaya, sejarah, dan tradisi yang diwariskan nenek moyang melalui alur cerita yang disuguhkan.
Dalam kesempatan ini Ngesti Nugraha mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama untuk terus menjaga dan melestarikan budaya Wayang Kulit dengan mengambil peran masing-masing sehingga terciptanya sinergi yang baik antara pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha sehingga perekonomian masyarakat dapat turut terangkat.
“Saya juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Semarang tetap selalu menjaga kekompakan dan keguyuban dalam melaksanakan Pilkada. Sehingga kondusifitas dan ketentraman masyarakat tetap terjaga,” pungkasnya. (muz)