JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Ribuan orang komponen masyarakat se Kabupaten Semarang mengikuti halal bihalal dengan Bupati dan Forkompimda.
Acara yang digelar di GOR Pandanaran kompleks Stadion Wujil Bergas, Selasa (7/5/2024) itu juga dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
“Halal bihalal dimaksudkan untuk merajut tali silaturahmi diantara masyarakat dan Muspida,” terangnya.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat sambutan juga mengatakan halal bihalal untuk mempertegas komitmen segenap komponen masyarakat menjaga situasi daerah yang kondusif.
Di hadapan para hadirin, Bupati juga menyampaikan berbagai pencapaian pembangunan. Termasuk penurunan angka kemiskinan, pengangguran dan stunting.
“Jumlah kasus stunting terus menurun dan menjadi yang terkecil kedua se Jawa Tengah,” ungkapnya. Bupati juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kebijakan yang kurang populis selama menjalankan amanah sebagai kepala daerah.
Dipaparkan, berbagai pencapaian kemajuan pembangunan diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Meski masa periode kepemimpinannya kurang dari 5 tahun, mengikuti amanat UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, namun tetap memenuhi janji politik sebagaimana yang dituangkan dalam RPJMD, melalui visi, misi, tujuan, sasaran yang ingin dicapai, program unggulan dan indikator dan target kinerja.
Hasil pencapaian selama kemimpinannya bersama Wabup H Basari, diantaranya, Indek Pembangunan Masyarakat (IPM) Kabupaten Semarang pada Tahun 2023 sebesar 75,13. IPM Tahun 2023 tumbuh 0,62% atau meningkat 0,46 poin dari Tahun 2022 yang sebesar 74,67.
Dengan capaian IPM tersebut, Kabupaten Semarang berada pada posisi status pembangunan manusia kategori tinggi. IPM Kabupaten Semarang berada di atas IPM Nasional dan Provinsi Jawa Tengah, peringkat 12 dari 35 Kab/Kota se-Jawa Tengah.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Semarang Tahun 2023 mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 4,74%, melambat dibandingkan Tahun 2022 yang tumbuh sebesar 5,31%, atau melambat sebesar 0,57 persen poin. Perlambatan tersebut secara umum terjadi secara Nasional, yang disebabkan antara lain karena tekanan ekonomi global, fenomena El Nino yang berkepanjangan serta menurunnya harga komoditas unggulan.
Angka Kemiskinan mengalami penurunan, Tahun 2022 sebesar 78,60 ribu jiwa (7,27%) menjadi 78,35 ribu jiwa (7,17%) di Tahun 2023;
Tingkat Pengangguran, Terbuka (TPT) Kabupaten Semarang Tahun 2023 turun sebesar 0,76% yaitu dari 4,81% (31.270 jiwa) Tahun 2022 menjadi 4,05% (26.134 jiwa) Tahun 2023, atau turun sebanyak 5.134 jiwa.
Prevalensi stunting berdasarkan penimbangan serentak di Kabupaten Semarang Tahun 2022 sebesar 4,61% atau sebanyak 3.284 balita. Pada Tahun 2023 berdasarkan penimbangan bulanan per Desember 2023 prevalensi stunting menurun menjadi sebesar 3,60% dengan jumlah balita stunting sebesar 2.120 balita, penurunannya sebesar 1,01% atau 1.164 balita.
“Kami bersyukur angka stunting di Kabupaten Semarang terus turun dari tahun ke tahun. Saat ini mencapai angka terendah kedua se-Jateng di bawah Kota Semarang,” ungkap Ngesti Nugraha.
Masih di program kesehatan yang menjadi unggulannya, pencapaian jaminan pelayanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan untuk 1.024.984 orang atau 96,12 persen dari total penduduk. Komitmen itu membuahkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari BPJS Kesehatan Pusat.
“Raihan UHC memudahkan masyarakat menjadi peserta pelayanan BPJS. Jika ada masyarakat tidak mampu sakit keras kemudian mendaftar BPJS bisa langsung kita cover. Lima menit kartunya bisa langsung jadi. Sebelumnya harus menunggu terlebih dahulu proses 14 hari atau lebih dulu mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu, red). Inilah kelebihan kita meraih UHC,” jelasnya.
Sektor yang tak kalah penting lainnya yaitu infrastruktur. Selain memperbaiki jalan-jalan rusak, Ngesti mengatakan saat ini pemerintah terus berupaya membangun sejumlah pelayanan publik. Saat ini sudah beroperasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) dan Mal Pelayanan Publik di Lopait, Tuntang.
Masyarakat dibantu mengembangkan usaha mikronya, termasuk pelayanan izin usaha dan pelayanan administratif lain yang lebih mudah dan cepat. Selain itu, penanganan perumahan kumuh di Penawangan, Pringapus dari DAK Kementerian PUPR bisa mengubah permukiman yang tadinya terisolir menjadi berkembang dan lebih bersih.
Pencaian tersebut membuahkan hasil DPU Kabupaten Semarang mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR pada 10 Juli 2023 lalu tentang Penghargaan Terbaik Pelaksanaan DAK Bidang Perumahan.
Sektor-sektor lain, bidang pendidikan tak lepas dari program unggulannya. Satu di antaranya pemberian beasiswa dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Selain itu, para peserta didik didorong untuk lebih berprestasi di bidang olahraga.
“Ini dalam rangka meningkatkan sumber daya masyarakat juga mengurangi kenakalan remaja yang sering terjadi,” kata Bupati.
Di sektor pariwisata di Kabupaten Semarang juga menjadi hal yang diunggulkan dan berpotensi semakin berkembang. Proyek fisik yang baru-baru ini diselesaikan yaitu revitalisasi kawasan Candi Gedongsongo di Kecamatan Bandungan.
Peningkatan mutu tempat wisata andalan itu menghabiskan dana Rp23 miliar rupiah yang dibantu Kementerian PUPR. Diharapkan pariwisata Kabupaten Semarang terus bangkit dan meningkat pendapatan daerah dari sektor ini.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Rudi Susanto melaporkan kegiatan halal bihalal diikuti tidak kurang tiga ribu orang. Selain anggota Forkompimda, hadir pula pimpinan OPD, para Lurah dan Kepala Desa, anggota TP PKK desa, anggota badan permusyawaratan desa (BPD).
“Sesuai tema, kegiatan dimaksudkan untuk merajut silaturahmi mewujudkan Kabupaten Semarang Berdikari,” pungkasnya.
Acara dimeriahkan dengan pembagian doorprize berupa sepeda motor dan barang elektronik lainnya. Salah satunya adalah sepeda motor sumbangan Kapolda Jateng. (muz)