Harga Beras di Kudus Merangkak Naik

Harga beras di Kabupaten Kudus mulai naik menjelang akhir tahun 2017. FOTO: BURHANUDDIN FIRDAUS/JATENGPOS.CO.ID

JATENGPOS.CO.ID, KUDUS – Harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Kudus mulai merangkak naik menjelang akhir tahun 2017. Kenaikan harga bahan pokok terjadi sejak awal Desember ini.

Kondisi tersebut diakui oleh Kusmiyatun, seorang pedagang beras di Pasar Baru Kudus. Meski ada kenaikan harga, namun volume penjualan belum mengalami penurunan atau konsumen beralih ke beras yang harganya lebih murah.

“Volume penjualannya masih sama, setiap hari bisa menjual 5 kwintal meski harganya sudah naik,” ujar Kusmiyatun kepada Jateng Pos Rabu (06/12) kemarin.

Untuk harga beras SS yang semula Rp 9 ribu perkilo, kini mencapai Rp 9.500. Sedangkan beras wangi yang semula Rp 10 ribu, kini naik menjadi Rp 10.600. “Kenaikannya sekitar 500 rupiah dan tidak terlalu tinggi,” terangnya.


Baca juga:  Mahasiswa Undip Bersama Yayasan Pitulikur Pulo Kumpulkan Puluhan Kilo Sampah di Karimunjawa

Kenaikan beras juga dibenarkan pedagang lainnya, yakni Masfuah (52). Penyebab kenaikan harga beras, dikarenakan stok menipis dari kalangan petani.

Bahkan dibeberapa wilayah seperti Kabupaten Kudus, Demak, Pati dan Grobogan, kata Masfuah, stok gabah dari petani sudah habis. “Kalau mau cari gabah bisa sampai ke Ngawi Jawa Timur, Sukoharjo, Klaten  untuk digiling,” imbuhnya.

Masfuah memprediksi harga beras terus mengalami kenaikan, mengingat saat ini memasuki Masa Tanam 1 (MT-1). “Untuk itu, harus menunggu sampai musim panen pertama agar bisa menyimpan cadangan gabah,” imbuhnya.(han/rif)