JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Meski saat ini kondisi mata uang rupiah menguat terhadap dollar, tapi harga rumah sudah terlanjur naik. Para pengembang perumahan telah menaikkan harga antara 5-10% sejak sebulan terakhir, sebagai imbas fluktuasi rupiah yang terjadi belakangan ini.
Ketua Panitia Properti Ekspo Semarang, Dibya K. Hidayat mengatakan, tidak ada sejarahnya setelah harga rumah naik kembali turun. Untuk itu, masyarakat dihimbau tidak melakukan penundaan pembelian atau wait and see.
“Kalau sudah naik tidak mungkin turun. Maka dari itu konsumen jangan pernah menunda beli rumah, sebelum harga terus naik,” kata Dibya, disela Pembukaan Pameran Properti Ekspo Semarang ke-9 di Mall Ciputra Semarang, Jumat (9/11) kemarin.
Terkait kondisi pasar properti di akhir tahun, lanjutnya, biasanya akan mengalami peningkatan. Harapannya di tahun ini akan mengikuti tren, tidak terpengaruh situasi apapun.
“Akhir tahun biasanya naik 20% penjualannya dibandingkan kondisi normal,” ujarnya.
Dijelaskan, pada akhir tahun pun biasanya banyak perbankan yang menggelar promo untuk mengejar target KPR. Dengan begitu, diharapkan turut mendongkrak penjualan rumah.
“Banyak bank yang kejar target dengan promo menarik, khususnya untuk bunga kredit,” jelasnya.
Sementara, Properti Expo Semarang 2018 ke-9 yang digelar mulai 9-20 November 2018 diikuti oleh 13 pengembang dan 4 peserta pendukung. Semua peserta merupakan perumahan komersil, baik dari Semarang, Demak, Jogjakarta dan lain-lain.(aln)
iklan