JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG–Tenaga pendidik akan menjadi salah satu prioritas dalam program vaksinasi COVID-19 suntikan ketiga atau booster di Kota Semarang. Pelaksanaan akan dilakukan bersamaan dengan para siswa yang menjalani suntikan dosis kedua.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menyampaikan hal tersebut aat memantau vaksinasi di Mal Tentrem Semarang. Suntikan kedua untuk vaksin anak akan dilakukan di sekolah masing-masing mulai 18 Januari 2022.
“Nanti akan siap-siap V2 (suntikan kedua) tanggal 18 (Selasa hari ini, red)makanya akan kita bagi. Nanti begitu V2, seluruh guru dan petugas sekolah kita lakukan booster,” kata Hakam, Senin (17/1/2022).
Untuk mendapatkan vaksin booster, salah satu syaratnya yaitu sudah melakukan suntikan kedua minimal 6 bulan sebelumnya atau lebih. Sedangkan guru atau tenaga pengajar sudah memenuhi syarat tersebut.
“Jadi kalau guru sudah waktunya. Dulu tahapannya nakes, lansia, petugas publik termasuk guru, jadi sudah 6 bulan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait jumlah yang sudah dilakukan vaksin booster selama sepekan ini di Kota Semarang sekitar 22 ribu orang. Sebanyak 37 puskesmas dan sejumlah rumah sakit melayani vaksinasi booster setiap harinya.
“Total sudah ada sekitar 22 ribu yang sudah divaksin seminggu lebih. Target harian kalau puskesmas 200-an, ada 37 puskesmas sekitar 7.400. Tambah rumah sakit,” jelas Hakam.
Untuk target vaksinasi booster, Hakam menyebut ada sekitar 250 ribu warga prioritas lansia yang akan divaksin booster pada Januari 2022 ini.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi dosis tiga atau booster di Kota Tegal, pada hari pertama kemarin masih tampak sepi. Target booster tahap pertama ini kalangan lansia, dan usia 18-59 tahun bagi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Pantauan di di Puskesmas Margadana, Senin (17/1/2022), vaksinasi booster hari pertama masih sepi. Hingga siang hari hanya sekitar 10 orang yang mengikuti vaksinasi booster.
“Alhamdulillah kita sudah mulai pelaksanaan booster yang pertama kali di wilayah Puskesmas Margadana cuma dapat 10 orang sampai siang,” kata Kepala Puskesmas Margadana Kota Tegal, dr Wahidin pada wartawan di kantornya, Senin (17/1/2022).
Wahid menduga minimnya peminat vaksinasi booster ini karena kurangnya sosialisasi tentang jadwal vaksin. Sehingga informasi adanya vaksinasi booster ini belum tersampaikan kepada masyarakat.
“Mungkin kita belum koordinasi yang lebih gencar kepada yang punya wilayah yakni Pak Lurah,” ujar dr Wahidin. (dtc/muz)