Harmonisasi Budaya Tionghoa dan Jawa di Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2024


JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG –  Festival Arak-Arakan Cheng Ho digelar di Klenteng Agung Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, mulai 2 hingga 4 Agustus 2024. Perayaan tahunan ini diadakan untuk memperingati Hari Kedatangan Laksamana Cheng Ho yang ke-619. 

iklan

Event tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah untuk menyaksikan arak-arakan Patung Dewa (Kimsien) dari Klenteng Tay Kak Sie menuju Klenteng Sam Poo Kong. Festival Arak-Arakan Cheng Ho juga turut dimeriahkan oleh Ritual Sembahyangan sebagai wujud syukur atas kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia. 

Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2024 juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan hiburan dari kolaborasi akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa, bazar kuliner dan usaha, kecil, mikro, dan menengah (UMKM), dan lomba-lomba yang diikuti oleh masyarakat sekitar. 

Selain wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2024 juga menarik wisatawan dari mancanegara, seperti Singapura dan Cina, yang juga kental dengan budaya Tionghoa. Selain tarian dan musik tradisional Tiongkok, event ini  juga kental dengan unsur budaya Jawa, menjadikannya akulturasi budaya yang harmonis di Kota Semarang.

Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2024 juga merupakan upaya untuk melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia yang menjadi salah satu dari 110 agenda Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui event yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.

Event ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antarwarga serta mempromosikan Kota Semarang sebagai destinasi wisata budaya.

“Semoga Festival Arak-Arakan Cheng Ho 2024 berjalan lancar dan sukses, melestarikan dan merawat tradisi kearifan lokal, mendorong para pelaku seni budaya untuk terus kreatif dan berinovasi sehingga menambah atraksi daya tarik meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan bermuara pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kota Semarang dan sekitarnya,” ungkap Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Kemenparekraf.

Pada hari pertama, Festival Arak-Arakan Cheng Ho dibuka dengan penampilan dari Barongsai Naga Sakti, penampilan band, serta pertunjukkan kembang api. Hari kedua dimeriahkan dengan penampilan dari Yakustik, Soegi Bornean, dan Dikta. 

Sedangkan untuk hari terakhir, pengunjung dapat menyaksikan prosesi arak-arakan, penampilan dari Barongsai Nacha Dharma, Barongsai Putera Mataram, Barongsai Soo Hap Hwee, Barongsai Djien Hoo Tong, Barongsai Teratai Emas, Barongsai Bangau Putih, dan Barongsai Tonggak San Guo. 

Tak ketinggalan juga penampilan spesial Kabaret Cheng Ho dari Sanggar Sekat Taman. Festival Arak-Arakan Cheng Ho akan ditutup dengan penampilan dari Jathilan Sekar Turonggo Jati. 

Sebagai informasi, Laksamana Cheng Ho merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh pada penyebaran budaya Tionghoa di Indonesia. Tiba di Tanah Air pada 1405, Laksamana Cheng Ho Singgah di timur Indonesia hingga ujung Pulau Jawa, tepatnya di Surabaya. 

Waktu kedatangan Laksamana Cheng Ho di Semarang belum dapat dipastikan secara pasti. Namun, berdasarkan kajian sejarah, kemungkinan besar beliau berkunjung pada abad ke-15 Masehi. Dalam perjalannya, Laksamana Cheng Ho menemani pemimpin armadanya, Wang Jing Hong, di Semarang. 

Bahkan, untuk mengenang Wang Jing Hong, dibuatlah sebuah patung di dalam Goa Batu yang juga menjadi tempat peristirahatan Cheng Ho. Kini, lokasi tersebut menjadi Klenteng Sam Poo Kong. 

Laksamana Cheng Ho adalah sosok penting dalam sejarah hubungan antara Tiongkok dan Indonesia. Perjalanan-perjalanannya telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan peradaban di Nusantara. Warisan Cheng Ho masih dapat dirasakan hingga saat ini dan menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia.

Tentang Karisma Event Nusantara 2024

Sebagai program strategis untuk mendukung dan mengembangkan events di seluruh Indonesia, KEN memiliki visi untuk menjadikan event sebagai atraksi wisata unggulan di Indonesia. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan daerah di dalam menyelenggarakan event yang berkualitas.

Karisma Event Nusantara 2024

Terdiri dari 110 events pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dikurasi dari 38 provinsi di Indonesia. Proses penilaian dilakukan berdasarkan pada lima (5) bidang yaitu: (1) adalah aspek ide dan inovasi, (2) pemasaran dan strategi komunikasi, (3) aspek manajemen kegiatan, (4) aspek manajemen keuangan serta (5) aspek analisis dampak. 

Tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Didorong oleh visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melakukan berbagai terobosan untuk terus menumbuhkan pariwisata dan industri kreatif di Indonesia. Fokus dari strategi Kemenparekraf dalam pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu mengembangkan sektor pariwisata nasional dan pemasaran dengan berorientasi pada pasar internasional serta memperkuat kemampuan pelaku ekonomi kreatif dalam pengembangan produk ekonomi kreatif sehingga dapat berdaya saing tinggi.(biz)

iklan