Head to Head Sulit Terwujud, Golkar-PKB Bentuk Poros Baru

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa-Sumatera-Bali DPP PG Nusron Wahid.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Upaya menciptakan pertarungan head to head dalam Pilgub Jateng 2018 tampaknya sulit terwujud. Partai Golkar dan PKB ternyata sudah menyiapkan calon sendiri di luar poros PDIP dengan poros Partai Gerindra.

Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa-Sumatera-Bali DPP PG Nusron Wahid. Menurutnya, Golkar sebagai partai besar tidak akan menjadi follower bahkan akan mengusung calon sendiri bersama poros baru.

“Poros baru di Jateng kita lagi mencoba komunikasi dengan PPP, PKB, dan Nasdem. Ini akan memunculkan firgur alternatif yang ada. Soal siapa yang akan kita usung, ini masih kita daftar dulu nama-namanya. Insya Allah akan kita umumkan pada awal Januari 2018,” katanya, di Semarang, kemarin.

Baca juga:  Jokowi: RUU 'Warisan' DPR Sebelumnya Bisa Dilanjutkan di Periode Berikutnya

Dikatakannya, sejumlah nama dalam daftar calon gubernur seperti Kepala BNN Komjen Budi Waseso, mantan Menteri Desa PDTT Marwan Jafar, hingga anggota DPD RI asal Jateng Ahmad Muqowam.


Sementara, untuk posisi wakil gubernur ada nama Sekretaris DPP PG sekaligus anggota DPR RI dari Jateng Arianti Dewi, Asif Kholbihi (Bupati Pekalongan) hingga Ferry Wawan Cahyono (Wakil Ketua DPRD Jateng dari Partai Golkar).

“Poros baru ini inisiatornya dari Golkar dengan PKB. Kita berharap dengan adanya poros baru ini, dinamisasi Pilgub Jateng makin baik, serta masyarakat pun tentu memiliki banyak pilihan,” tandasnya.

Nusron pun berinisiatif, jika saja sampai batas akhir pendaftaran calon tak ada nama yang diusung, maka dirinya memastikan untuk maju mencalonkan diri.

Baca juga:  Bawaslu Jateng Catat 16 Pelanggaran Prokes saat Kampanye Pilkada 2020

“Ini kan ada medan perangnya, kita harus berani bertempur, pokoknya Golkar jangan sampai jadi pengikut, kalau tidak ada yang nyalon, saya yang maju,” tegasnya.

Sementara, Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori mengakui jika poros baru sudah terkomunikasikan dengan Golkar.

“Semua ada kemungkinan, karena untuk mengusung calon harus ada koalisi sesuai kuota. Di DPRD Jateng, PKB memiliki 13 kursi, dan Golkar memiliki 10 kursi. Kita butuh 20 kursi,” katanya. (aam/udi)