spot_img
26.6 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Seluruh Exit Tol Jateng Ditutup, Polda Berlakukan Mulai 16-22 Juli

JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN– Upaya menguatkan pelaksanaan PPKM Darurat Polda Jateng akan melakukan pengetatan penyekatan dengan menutup semua exit tol di wilayah Jawa Tengah. Upaya tersebut untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang saat ini masih tinggi.

“Mulai tanggal 16 sampai 22 Juli 2021 seluruh exit tol di Jateng kita tutup. Ada sebanyak 27 titik exit tol dan 224 titik penyekatan cek point pintu tol kita perketat untuk mengurangi mobilitas,” ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi seusai rapat Polda Jateng dan Lintas Sektoral di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran bersama Forkompimda Kabupaten Semarang, Selasa (13/7/2021).

Disebutkan Kapolda, Jawa Tengah merupakan episentrum dan central gravity masyarakat dengan tujuan mudik dan aktifitas dalam bentuk lainnya.

“Ini dalam rangka mengurangi kegiatan-kegiatan masyarakat di wilayah kita, kecuali mereka yang bekerja di bidang esensial maupun kritikal,” terangnya.

Penutupan exit tol dilakukan dengan tujuan mobilitas masyarakat dari Jakarta dan Jatim tidak bisa masuk ke Jateng. Diharapkan masyarakat mengurangi kegiatan keluar rumah dan di rumah saja.

“Kecuali mereka yang benar-benar bekerja di sektor essesial maupun kritikal tentu menggunakan adimistrasi yang diatur sesuai surat edaran Mendagri Nomor 15 tahun 2021,” tegasnya.

Sedangkan, dalam pengarahan rapat Kapolda menyampaikan kebiasaan masyarakan terpapar Covid-19 melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah dinilai tidak efektif tanpa ada pengawasan aparat untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Isoman di rumah tidak ubahnya ‘bom waktu’, masyarakat yang masih abai prokes saat isoman di rumah tidak akan menurunkan kasus Covid. Perlu penguatan penanganan dengan isolasi terpusat,” ujar Kapolda.

Dijelaskan, warga yang isoman masih berpotensi menulari orang lain karena abai prokes. Berbeda jika dilakukan isolasi terpadu di rumah singgah atau rumah sakit, tujuannya jelas untuk memisahkan orang yang sakit Covid dan orang tidak terpapar.

“Percuma upaya pencegahan sudah dilakukan dengan penyekatan namun di hulu masyarakat masih abai saat isoman. Kami minta Babinkamtibmas dan Babinsa turun ke masyarakat memperhatikan hal tersebut,” tegasnya.

Di sisi lain, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Rudianto mengatakan, rencananya Presiden Joko Widodo akan meresmikan program bantuan obat-obatan dan sembako yang akan dilakukan oleh TNI dan Polri.

“TNI dan Polri membantu pemerintah daerah membagikan sampai ke desa-desa tepat sasaran dapat membantu masyarakat yang sakit maupun yang membutuhkan,” ujarnya.

Menurutnya, angka Covid-19 aktif di Kabupaten Semarang sempat landai namun beberapa waktu lalu mengalami kenaikan yang signifikan meski saat ini sudah mulai menurun.

Pelaksanaan vaksinasi juga dinilai sudah baik mencapai 51 ribu orang lebih. Pihaknya mendorong bersama agar tercapai kebutuhan vaksinasi yang dibutuhkan mayarakat.

“Hal-hal tersebut akan kita perkuat agar pelaksanaan PPKM Darurat dapat berjalan baik dan maskimal,” tegasnya. (muz)

spot_img

TERKINI