JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG- Jasad wanita berinisial SA (23) yang ditemukan meninggal dalam kondisi hamil besar di kamar indekos diduga menjadi korban pembunuhan.
Diduga ia dibunuh oleh kekasihnya sendiri yang bernama Agung. Agung dan korban diketahui tinggal bersama di kos yang terletak di Jalan Condro Kusumo, Semarang Barat, Kota Semarang.
“Betul ada dugaan pembunuhan. Betul (pelaku) kekasih sendiri,” ujar Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriyadi saat dihubungi kumparan, Sabtu (21/8).
Jasad SA (23) ditemukan meninggal dalam kondisi hamil besar di kamar indekosnya dengan kondisi mulut berbusa.
AKP Agus Supriyadi, menjelaskan saat ini pacar korban tersebut masih diperiksa. “Masih diperiksa. Betul kekasih korban,” kata Agus kepada wartawan lewat pesan singkat, Sabtu (21/8).
Agus menjelaskan korban diduga aksi pembunuhan sudah direncanakan. Saksi menyebut saat ditemukan jenazah wanita hamil itu sudah membiru.
Jenazah korban dievakuasi Jumat (20/8/2021) sekitar pukul 18.00 WIB. “Info awal sakit, tapi masih dalam pengembangan,” kata Kapolsek Semarang Barat Kompol Dina Novitasari saat ditemui di lokasi, Jalan Condrokusumo, Semarang, kemarin.
Sementara itu, salah seorang penghuni kamar, Anggito, mengaku mengetahui korban tewas usai dipanggil oleh pria yang diketahui sebagai pacar korban siang hari. Pria itu meminta tolong karena korban, S (23), sudah tergeletak dengan buih di mulut.
“Pulang Jumatan sampai kos dipanggil cowoknya, namanya Agung minta tolong, ‘Mas ini kok nggak sadar mukanya sudah hitam semua’. Saya bilang ini sudah meninggal. Jam 13.00 WIB saya lapor pak RT. Agung dibawa polisi,” katanya.
Anggito menyebut korban dan Agung sudah tinggal di indekos itu sekitar tiga bulan yang lalu dan mengaku sebagai suami istri. Baru belakangan ini diketahui keduanya belum menikah dan korban hamil.
“Mereka sekamar, setahu saya (usia kehamilan) 8 bulan,” jelasnya.
Dia menyebut keduanya tinggal di indekos lantai dua yang memang dikhususkan untuk pasutri atau pria. Anggito menambahkan beberapa waktu lalu korban sempat kesakitan saat berada di kamar mandi namun enggan ditolong. Setelah beberapa jam kemudian korban akhirnya mau ditolong.
“Ini kamar mandinya kan bersama. Pernah juga ada bekas darah setelah dipakai, saya guyur,” ujarnya. (dtc/muz)