JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Puluhan warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten yang tergabung dalam Paguyuban Pendukung Jokowi Terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Jalan Tol Solo-Klaten-Yogya menuntut ganti untung tanah, bangunan, serta tanaman yang layak.
Tuntutan warga disampaikan melalui aksi turun ke jalan desa setempat. Dalam aksi itu warga juga membawa poster. Warga juga memasang poster di lahan-lahan terdampak pembangunan jalan tol.
Perwakilan warga, Budiyono (55), mengatakan, pada dasarnya warga mendukung program pemerintah terkait pembangunan Jalan Tol Solo-Klaten-Yogya. Karena pembangunan jalan tol diharapkan bisa membawa kemajuan bagi masyarakat.
Namun warga menilai ganti untung yang akan diberikan masih rendah dan tidak sesuai dengan harapan warga dan Presiden Jokowi, khususnya pemberian solatium.
Untuk itu warga menuntut ganti untung tanah, bangunan dan tanaman yang layak dan menjamin masa depan secara berkelanjutan, khususnya solatium yang tinggi baik sawah ataupun rumah tinggal.
Selain itu, warga juga minta transparansi standar penilaian yang berkaitan dengan ganti rugi fisik dan non fisik.
“Harga tanah, bangunan, dan tanaman harus sesuai pasaran. Kemudian untuk tanaman harus terperinci, tidak glondongan,” papar Budiyono, Rabu(25/8).
Sementara itu, warga akan mengawal tuntutan proses ganti untung. Namun jika tidak ada perubahan, warga akan mendatangi kediaman Jokowi di Solo untuk mengadukan nasib.
“Hargai kami. Kami tinggal di sini dari lahir. Kami hanya minta ganti untung bukan ganti rugi. Kita pendukung Jokowi, tapi kenapa kita ditelantarkan,” kata Sukamdi(56) petani Desa Joton.(aya/rit)