JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Sebanyak 117 siswa dan guru di SDN 54 Laweyan diswab antigen mendadak, Senin (27/9). Menyusul adanya laporan yang menyebutkan guru di sekolah tersebut tak mengenakan masker selama di sekolah.
Walikota Solo, Gibran Rakabuming membenarkan jika ia yang memerintahkan untuk dilakukan swab antigen mendadak do sekolah tersebut, setelah ia mendapat laporan dari salah satu orang tua siswa.
“Ada orang tua murid yang mengeluh, ini kok gurunya tak pakai masker di kelas. Kejadian Jumat kemarin. Makanya hari ini saha minta DKK koordinasi sama Disdik untuk swab acak di sekolah itu,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota Solo.
Ia pun menyayangkan adanya oknum guru yang justru tidak memakai masker saat di sekolah. Hal itu, menurut Gibran rawan ditiru siswa yang ada di SD tersebut.
“Harusnya kan gurunya ngasih contoh baik, ini malah tidak pakai masker. Kejadiannya pas pengambilan rapor di sekolah, saat itu orang tua melihat ada guru yang tidak pakai masker,” imbuhnya.
Sedangkan untuk hasil swab antigen massal yang dilakukan, Gibran mengatakan semua hasilnya negatif. Meski demikian ia berharap hal serupa tidak lagi terjadi.
“Alhamdulillah hasilnya negatif semua, tapi saya harap hal seperti ini tidak terulang. Apalagi ini yang melanggar justru gurunya. Saya juga dapat info guru ini juga sering tidak maskeran saat mengajar di kelas selama PTM. Ini jelas tidak boleh, saya sudah minta guru yang bersangkutan diberi sanksi,” tandasnya.
Iapun meminta hal tersebut bisa menjadi pelajaran bagi guru lainnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Pakai masker itu penting apalagi dia di kelas mengajar anak-anak usia SD yang belum bisa divaksin. Jelas membahayakan anak-anak. Saya juga minta orang tua dan masyarakat ikut mengawasi jalannya PTM. Jangan sampai muncul klaster,” tegas Gibran.
Sememtara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo Etty Retnowati mengatakan, total ada 177 siswa dan guru di swab antigen massal akibat adanya guru yang tidak memakai masker di sekolah. Ia pun mengingatkan pada guru agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kita selalu mengingatkan guru untuk seslalu disiplin prokes. Kalau guru tidak patuh prokes nanti siswanya juga ikutan,” kata Etty.
Adanya temuan itu, lanjutnya, juga akan menjadi bahan evaluasi bagi Disdik mengenai pelaksanaan PTM.
“Saya selalu mengingatkan pengawas untuk selalu cek. Ingatkan pada guru karena guru harus selalu memberi contoh,” ujarnya. (jay)